(IslamToday ID) – Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali dan luar Jawa-Bali yang dimulai 7 September lalu akan berakhir hari ini, Senin (20/9/2021). Pemerintah telah memberlakukan PPKM Level 4, 3, dan 2 dalam kali ke-9 perpanjangan sejak awal penanganan pandemi Covid-19.
Hingga kemarin masih ada tambahan kasus positif Covid-19 yakni 2.234 kasus baru. Sehari sebelumnya kasus positif bertambah 3.385 kasus.
Melihat dari tren sebelumnya, bakal ada perpanjangan pemberlakuan PPKM. Besar kemungkinan banyak terjadi penurunan level PPKM di sejumlah wilayah Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari penurunan sejumlah kasus yang dinilai signifikan.
Dalam sepekan terakhir, rata-rata terjadi penambahan kasus positif sebanyak 3.000-an kasus. Secara kumulatif, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia sudah mencapai 4,19 juta dengan angka kematian 140.000 kasus.
Kemarin, kasus aktif atau pasien dalam perawatan baik di rumah sakit maupun isolasi terpadu maupun mandiri, kembali mengalami penurunan cukup banyak yakni 4.097, sehingga total kasus aktif menjadi 60.969 kasus.
“Langkah yang terbaik memang mempertahankan apa yang sudah dicapai, bukan menurunkan kewaspadaan,” ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru dr Reisa Broto Asmoro seperti dikutip dari CNN Indonesia.
Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Panjaitan juga sebelumnya telah mengatakan bahwa tren kasus konfirmasi harian secara nasional telah mengalami penurunan. Secara spesifik, di Jawa-Bali turun hingga 96 persen dari titik puncaknya pada 15 Juli yang lalu.
Reisa mengatakan catatan pemerintah pusat pada pekan kedua September 2021 juga menunjukkan bahwa jumlah kasus aktif sudah turun di bawah 100.000 kasus.
Pemerintah menyatakan akan terus menerapkan PPKM di Jawa-Bali dan luar Jawa-Bali selama virus corona belum sepenuhnya hilang. Penerapan PPKM di Jawa-Bali akan dievaluasi tiap satu pekan dan di luar Jawa-Bali tiap dua pekan sekali.
Luhut mengatakan PPKM akan selamanya menjadi instrumen pemerintah dalam pengendalian Covid-19 di Tanah Air.
Meski terus memberlakukan PPKM, namun pemerintah juga telah melonggarkan pembatasan di sejumlah daerah. Pemerintah mulai mengizinkan berbagai fasilitas umum beroperasi seperti mal, taman bermain, tempat rekreasi, pasar, hingga bioskop.
Tempat-tempat peribadatan juga mulai dibuka. Sementara vaksinasi terus digenjot. Pembukaan berbagai fasilitas itu dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, salah satunya syarat telah melakukan vaksinasi minimal dosis pertama.
Terkait dengan vaksin, Indonesia kembali menerima kedatangan 1.140.750 vaksin Pfizer dalam bentuk jadi yang merupakan donasi Amerika Serikat (AS) melalui Covax Facility. Dengan kedatangan vaksin Covid-19 tahap ke-69 ini, Indonesia memiliki stok sebanyak 257.350.400 dosis.
Menkominfo Johny G Plate mengatakankerja sama internasional, baik bilateral maupun multilateral berperan besar dalam upaya penanganan pandemi di Indonesia. Selain itu, pemerintah juga aktif dalam upaya penyetaraan akses vaksin di dunia.
“Kerja sama antarnegara sangat dibutuhkan dalam upaya mencegah muncul, berkembang, dan menyebarnya varian baru,” ujarnya, Ahad (19/9/2021).
Kasus Positif Didominasi Luar Jawa Bali
Provinsi di Luar Jawa-Bali tercatat menjadi penyumbang kasus positif terbanyak dalam sepekan terakhir. Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 pada periode 14-19 September, wilayah ini menyumbang hingga 55,03 persen kasus Covid-19 secara nasional.
Dalam data yang sama, jumlah kumulatif pertambahan kasus di Luar Jawa-Bali pada pekan ini sebanyak 11.378 orang. Sedangkan, total pertambahan kasus kumulatif nasional mencapai 20.675 orang.
Jika dilihat lebih rinci, dari hari ke hari jumlah pertambahan kasus di luar Jawa-Bali menunjukkan tren fluktuatif. Pada 14 September penambahannya tercatat sebanyak 2.293 kasus, sehari kemudian menurun menjadi 2.061 kasus.
Berikutnya luar Jawa-Bali mencatatkan penurunan penambahan kasus dengan 1.726 kasus, kemudian kembali naik sebanyak 2.207 kasus, dan sebanyak 1.965 kasus pada 18 September. Penambahan kasus terendah tercatat pada 19 September yakni sebanyak 1.126 kasus.
Sementara itu dalam periode yang sama, jumlah kumulatif pertambahan kasus di Jawa-Bali pada pekan ini sebanyak 9.297 orang. Dengan penambahan kumulatif kasus harian terendah juga tercatat pada 19 September sebanyak 1.108 kasus.
Berdasarkan provinsinya, Jawa Timur masih menjadi provinsi penyumbang kasus terbanyak dalam sepekan terakhir dengan 2.243 kasus. Disusul oleh Jawa Barat 1.784 Kasus, Jawa Tengah 1.746 kasus, DKI Jakarta 1.232 kasus, Bali 1.074 kasus, Yogyakarta 800 kasus, dan Banten 418 kasus.
Total Kesembuhan 58.099 Kasus
Dalam kasus kesembuhan, provinsi di Luar Jawa-Bali juga tercatat menjadi penyumbang terbanyak dalam sepekan terakhir, mencapai 31.598 kasus. Pertambahan kesembuhan tertinggi terjadi pada 16 September dengan 9.406 kasus.
Sementara itu dalam periode yang sama, jumlah kumulatif pertambahan kasus di Jawa-Bali pada pekan ini sebanyak 126.501 orang. Sedangkan, total pertambahan kasus kumulatif nasional mencapai 58.099 orang.
Di Jawa-Bali, provinsi yang paling banyak menyumbang kasus kesembuhan selama sepekan ini adalah Jawa Tengah sebesar 10.503 kasus kesembuhan. Disusul oleh Jawa Barat sebanyak 3.811 kasus. Sementara itu, provinsi penyumbang kasus sembuh terendah adalah Banten sebanyak 1.001 kasus.
Rata-rata 217 Kematian Per Hari
Sementara dalam kasus kematian, rata-rata pertambahan kasus kematian pada periode 14 sampai 19 September berada di 217 kasus per hari. Total kumulasi kasus kematian selama enam hari secara nasional mencapai 1.303 kasus, dengan sumbangan dari Jawa-Bali sebanyak 608 kasus.
Pertambahan kasus kematian tertinggi terjadi pada 15 September sebesar 267 kasus dan terendah pada tanggal 19 sebanyak 145 kasus. Sementara itu, di Jawa-Bali provinsi yang menyumbang kematian terbanyak selama enam hari terakhir adalah Jawa Tengah. Provinsi tersebut mencatat 218 kasus kematian dalam pekan ini. [wip]