ISLAMTODAY ID-China mengatakan pada hari Rabu (22/9) bahwa mereka menentang sanksi AS terhadap Ethiopia, lapor Anadolu.
“China selalu berpandangan bahwa hukum internasional dan norma-norma dasar yang mengatur hubungan internasional harus dipatuhi dalam hubungan antar negara,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian pada konferensi pers di Beijing, seperti dilansir dari MEMO, Rabu (22/9).
“Kami menentang tekanan yang tidak disengaja melalui sanksi atau ancaman sanksi untuk mencampuri urusan dalam negeri negara lain,” ungkapnya.
Presiden AS Joe Biden menyetujui otorisasi Jumat (17/9) lalu yang memungkinkan Departemen Negara dan Keuangan menjatuhkan sanksi pada semua pihak dalam konflik yang sedang berlangsung di wilayah Tigray Ethiopia.
Biden mengatakan dia “bertekad” untuk menghentikan pertempuran.
Dia bersumpah untuk “mendorong resolusi damai dari konflik ini,” dan meminta pihak-pihak yang bertikai untuk menghentikan permusuhan sambil mendesak Eritrea untuk segera menarik pasukan.
Tetapi Zhao mengatakan AS harus “dengan hati-hati menangani masalah dan memainkan peran konstruktif dalam memulihkan perdamaian dan stabilitas di negara itu.”
“Ethiopia adalah mitra kerja sama penting China di Afrika. Kami percaya bahwa pihak-pihak terkait di Ethiopia memiliki kebijaksanaan dan kemampuan untuk menyelesaikan perbedaan internal dengan baik. Harapan tulus kami adalah Ethiopia dapat mewujudkan rekonsiliasi nasional dan memulihkan perdamaian dan stabilitas sedini mungkin, “ujar Zhao.
Pemerintah Ethiopia dan Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF) yang memerintah negara Ethiopia selama 27 tahun hingga tahun 2018, telah berperang sejak November 2020.
(Resa/Anadolu Agency/MEMO)