ISLAMTODAY ID-Juru bicara kementerian luar negeri Iran, Saeed Khatibzadeh, mengatakan kepada media pemerintah pada hari Kamis (23/9) bahwa kemajuan serius telah dibuat antara Teheran dan Riyadh mengenai masalah keamanan di Teluk.
Untuk diketahui, Iran dan Arab Saudi telah mengambil sikap yang berlawanan pada sejumlah masalah di kawasan Teluk dan Timur Tengah.
Sementara itu, pembicaraan baru yang telah berlangsung sejak April menandai komunikasi pertama antara pasangan tersebut sejak tahun 2016.
Mantan presiden Iran Hassan Rouhani memulai pembicaraan antara kedua negara tersebut.
Lebih lanjut, Presiden baru Iran Ebrahim Raisi melanjutkan negosiasi setelah menjabat pada Agustus.
Pernyataan dari kementerian luar negeri muncul di sisi pertemuan Majelis Umum PBB di New York, dengan Khatibzadeh menggambarkan pembicaraan Iran-Saudi berjalan dengan baik dengan adanya kemajuan serius.
“ Teheran dan Riyadh harus dibiarkan menyelesaikan pembicaraan mereka tanpa campur tangan dari pemain regional atau internasional lainnya,” ujar Saeed Khatibzadeh, seperti dilansir dari RT, Kamis (23/9).
Area pusat konflik yang melibatkan kedua negara adalah perang yang sedang berlangsung di Yaman, di mana Iran telah mendukung pemberontak Syiah, sementara Arab Saudi telah mendukung pasukan pemerintah.
Raja Salman dari Arab Saudi menyatakan pada hari Rabu (22/9) bahwa ia berharap negosiasi akan “menghasilkan hasil nyata untuk membangun kepercayaan” dan memungkinkan kedua negara untuk membangun kembali “kerja sama” bilateral.
Pada Sidang Umum PBB, Salman mendesak Teheran untuk mengakhiri semua jenis dukungan untuk kelompok-kelompok bersenjata di Teluk, sehingga ia dan Riyadh dapat membangun kembali hubungan.
(Resa/RT)