ISLAMTODAY — Setidaknya 23 warga Palestina terluka dan puluhan lainnya terdampak gas air mata ketika pasukan Israel secara paksa membubarkan demonstrasi anti-permukiman ilegal di Tepi Barat pada Jumat (1/10).
Direktur Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina, Ahmed Jebril, di kota Nablus, Tepi Barat utara, mengatakan 11 warga Palestina terluka akibat peluru karet Israel dalam bentrokan di Gunung Sbeih, dekat desa Beita, selatan kota Nablus.
Ahmed Jebril menambahkan bahwa empat orang terluka saat mereka terjatuh dalam bentrokan tersebut.
Bahkan, Ahmed Jebril mengatakan tim medis juga mengobati tujuh orang yang terkena peluru karet Israel di desa Beit Dajan, timur kota Nablus.
Di desa Beita, sebuah video yang beredar menunjukkan drone Israel menembakkan tabung gas air mata.
Jaringan Perusahaan Penyiaran Israel mengklaim pesawat tanpa awak Israel jatuh karena kegagalan teknis.
Di desa Kafr Qaddum, sebelah timur Qalqilya, koordinator Komite Perlawanan Rakyat di desa, Murad Eshteiwi, mengatakan bahwa tentara Israel menembakkan peluru tajam, peluru logam berlapis karet, dan tabung gas air mata pada Jumat (1/10), dilansir dari Anadolu.
Eshteiwi menambahkan bahwa satu anak Palestina ditembak di kakinya dengan peluru berlapis karet.
Sementara itu, di selatan Tepi Barat, bentrokan meletus antara warga Palestina dan tentara Israel setelah Salat Jumat di daerah Bab al-Zawiya, pusat kota Hebron, di mana puluhan orang dirawat karena terdampak tabung gas air mata Israel.
Setiap Jumat, warga Palestina menggelar pawai menentang permukiman ilegal Yahudi dan tembok pemisah di sejumlah desa dan kota di Tepi Barat.
Terdapat sekitar 650.000 pemukim ilegal Yahudi di Tepi Barat, termasuk Yerusalem yang diduduki, yang tinggal di 164 permukiman dan 116 kompleks.[AA]