ISLAMTODAY ID-Artikel ini ditulis oleh Jason Ditz melalui AntiWar.com dengan judul US & British Surveillance Planes Circle Russia’s Kaliningrad.
“Aktivitas mata-mata sering memicu ketegangan antara NATO dan Rusia”, ujar Jason Ditz seperti dilansir dari
ZeroHedge, Selasa (5/10).
Inilah yang terjadi di Baltik saat ini, di mana pesawat pengintai AS dan Inggris terlihat sangat aktif di sekitar eksklave Rusia Kaliningrad.
Pengawasan dilakukan oleh RC-135W, pesawat yang melakukan pengawasan elektronik dengan tujuan mengamati spektrum elektromagnetik di area tersebut untuk mengumpulkan intelijen.
Kaliningrad secara historis Ostpreußen, bagian dari Jerman, dan sebelum itu Prusia.
Uni Soviet mengambil tanah pada tahun 1946 setelah WW2.
Eksklave tampak besar di sekitar awal WW2, karena kurangnya koneksi darat antara Ostpreußen dan seluruh Jerman adalah sumber dari banyak ketegangan dengan Polandia.
Jerman diusir oleh Soviet, dan warga Soviet dipindahkan pada akhir 1940-an.
Selama Perang Dingin, Kaliningrad secara fisik terhubung ke seluruh Uni Soviet melalui Negara Baltik, tetapi dengan mereka yang sekarang merdeka dan di NATO, eksklave tidak terhubung, dan sering menjadi target latihan NATO.
Dari perspektif strategis, Kaliningrad digunakan untuk memantau operasi NATO, dan Rusia sering mengancam untuk mengerahkan senjata, termasuk senjata nuklir, di Kaliningrad untuk melawan pengerahan AS di Eropa tengah.
Pengawasan yang sangat aktif, seperti yang dilakukan AS dan Inggris, akan dianggap sebagai provokasi jika Rusia melakukannya, dan mungkin akan dianggap sebagai provokasi oleh Rusia karena dilakukan terhadap mereka.
NATO hampir selalu menusuk Rusia di kawasan itu, membangun jumlah pasukan yang terus bertambah di negara-negara Baltik.
Selain itu NATO juga melakukan latihan militer yang terus bertambah dan berpusat di sekitar pertempuran melawan Rusia pada umumnya dan Kaliningrad pada khususnya.
(Resa/ZeroHedge)