ISLAMTODAY — 2,94 terabyte data mengungkap rahasia orang-orang elit kaya dunia dari lebih 200 negara.
Mereka adalah orang-orang yang menggunakan surga pajak dan kerahasiaan untuk membeli properti, menyembunyikan aset, menghindari pajak dan lebih buruk lagi menyembunyikan hasil uang dari pekerjaan kotor mereka.
Mereka termasuk lebih dari 330 politisi dan 130 miliarder yang tercantum sebagai orang terkaya di dunia menurut Forbes, mulai dari Pemimpin negara, selebritas, pengedar narkoba, keluarga kerajaan, dan pemimpin agama di seluruh dunia.
Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional menghabiskan waktu lebih dari satu tahun untuk menyusun, meneliti, dan menganalisis lebih dari 11,9 juta catatan dalam kebocoran data terkait praktik gelap orang-orang kaya ini.
Nama investigasi tersebut adalah “The Pandora Papers”.
Tugas itu melibatkan tiga elemen utama: jurnalis, teknologi, dan waktu.
Apa itu Pandora Papers?
Investigasi Pandora Papers adalah kolaborasi jurnalistik terbesar di dunia, yang melibatkan lebih dari 600 jurnalis dari 150 media massa di 117 negara.
The Pandora Papers adalah nama yang diberikan untuk investigasi jurnalistik berdasarkan kebocoran besar dokumen rahasia dari 14 penyedia jasa penggelapan pajak yang digunakan untuk pendirian perusahaan di negara-negara seperti Panama, British Virgin Isles dan Bahama.
Investigasi ini dianggap sebagai kolaborasi jurnalistik terbesar dalam sejarah, termasuk Le Monde (Prancis), The Guardian (Inggris), The Washington Post (Amerika Serikat), L’Espresso (Italia) dan La Nación (Argentina).
Selama lebih dari satu tahun, 11,9 juta file telah dianalisis, termasuk dokumen teks, spreadsheet, email, dan gambar.
Terdapat informasi terkait sertifikat pendirian perusahaan, daftar pemegang saham, faktur, paspor, catatan perjalanan.
Ini merupakan suatu potret yang lebih mengerikan dari Panama Papers terdahulu dimana di investigasi ini lebih menggambarkan dengan jelas sisi tersembunyi keuangan internasional dan menjelaskan rahasia surga pajak.
Serta para profesional yang bertindak sebagai jembatan untuk menjalankan penggelapan pajak ini dengan baik.
Kebocoran ini juga menunjukan lebih dari 27.000 perusahaan yang dibuat antara tahun 1971 dan 2018, dan hampir 30.000 penerima manfaat dari perusahaan-perusahaan ini.
Siapa saja tokoh penting yang ada di Pandora Papers?
Informasi Pandora Papers berasal dari 14 penyedia yang menawarkan jasa di setidaknya 38 negara ataupun kepulauan.
Data dari investigasi Pandora Papers melebihi investigasi Panama Papers yang juga mengejutkan dunia pada tahun 2016 serta Paradise Papers di tahun 2017.
Penyelidikan mengungkapkan aset rahasia, kesepakatan rahasia dan kekayaan tersembunyi orang kaya dan berkuasa:
Lebih dari 330 politisi, 15 kepala negara di Amerika Latin di antara tokoh-tokoh saat ini dan pensiunan, 46 politisi Rusia , dan 133 multi-jutawan dari daftar kaya majalah Forbes.
Adapun lebih dari 700 perusahaan dengan pemilik manfaat yang terhubung ke AS di Pandora Papers;
Orang Amerika juga termasuk di antara 20 negara teratas menerima manfaat dari praktik jahat ini.
Termasuk di dalamnya orang-orang Rusia, Inggris, Argentina, Cina, dan Brasil, yang juga menerima manfaat besar dari perusahaan-perusahaan lepas pantai itu.
Di kancah internasional, nama-nama yang muncul termasuk presiden Chili, Sebastián Piñera, yang menyembunyikan saham di perusahaan pertambangan.
Mantan direktur pelaksana Dana Moneter Internasional Dominique Strauss-Kahn, yang menghindari pajak saat bekerja sebagai konsultan.
Juga ada raja Yordania, Abdullah II, bersama dengan 30 perusahaannya dan tiga rumah mewahnya di Malibu, dan perdana menteri Ceko, Andrej Babis, yang menggunakan perusahaan ini membeli sebuah puri dengan bioskop.
Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair dan istrinya Cherie juga muncul, mereka membeli sebuah bangunan bergaya Victoria di London senilai $8,8 juta (€7,6 juta).
Ada juga tokoh kriminal seperti Raffaele Amato, bos mafia Camorra Italia yang menginspirasi film Gomorra, dan yang ditangkap di kota Málaga, Spanyol, pada 2009.
Ada bintang dunia mode dan hiburan seperti Claudia Schiffer, Julio Iglesias dan Shakira.
Di antara wajah-wajah yang dikenali dari dunia olahraga adalah pelatih kawakan Carlo Ancelotti, dan pelatih Manchester City Pep Guardiola serta pemain Argentina Di Maria.
Lalu apa itu surga pajak bagi kaum elit ini?
Surga pajak adalah wilayah di mana perusahaan perdagangan lepas pantai adalah salah satu kegiatan ekonomi utama, atau dalam beberapa kasus satu-satunya di wilayah tersebut kebanyakan adalah negara kepulauan seperti Panama, Bahama dll.
Perusahaan-perusahaan perdagangan itu menawarkan keuntungan fiskal yang besar kepada warga negara dari negara lain yang berusaha untuk mengurangi beban pajak mereka.
Demi menjaga bisnis jahat ini tetap lancar perusahaan itu melindungi identitas investor serta mempersulit penegak hukum untuk mengidentifikasi penerima manfaat sebenarnya dari perusahaan itu.
Sebuah konsep yang dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi kunci bagi kaum elit menyembunyikan uang kotor mereka agar tak terkena pajak.
Meski begitu, tidak ada daftar global atau resmi dari perusahaan semacam itu, dan setiap wilayah dapat memutuskan sendiri dengan siapa mereka akan menandatangani perjanjian perpajakan atau berbagi informasi.
Pada tahun 2015, Komisi Eropa menerbitkan laporan terkait 30 negara yang dianggap sebagai surga pajak.
Di antaranya : Samoa, Anguilla, Dominika, Fiji, Guam, Palau, Panama, Samoa, Trinidad dan Tobago, Kepulauan Virgin AS, Vanuatu dan Seychelles.
Apa itu perusahaan lepas pantai? Untuk apa mereka digunakan?
Perusahaan lepas pantai dibuat di negara yang tidak memiliki hukum yang mengatur terkait perpajakan bagi orang-orang asin. Mereka memiliki tujuan yang jelas dalam ekonomi global bagi kaum elit.
Masalah dengan perusahaan-perusahaan ini adalah ketika mereka dibuat dengan aturan yang tidak jelas serta memberikan tarif pajak yang rendah atau nol.
Sebenarnya Perusahaan-perusahaan ini tidak memiliki aktivitas asli bahkan mereka tidak membutuhkan kantor atau karyawan.
Perusahaan lepas pantai ini digunakan, secara umum, untuk menyembunyikan dan menghindari tanggung jawab fiskal atau hukum bagi pemilik sebenarnya dari aset yang dapat berupa keuangan, real estate, karya seni, atau kendaraan mewah.
Sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2017 memperkirakan bahwa 10% dari PDB global berada di perusahaan lepas pantai ini, mengejutkan bukan?
Apa perbedaan dan persamaan yang ada dengan Panama Papers?
Baik Pandora Papers maupun Panama Papers adalah proyek yang dipimpin oleh International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ).
Meskipun lima tahun telah berlalu sejak publikasi yang terakhir, keduanya memiliki banyak kesamaan karakteristik.
Dokumen yang terkait dengan kedua kebocoran tersebut berasal dari penyedia jasa perusahaan lepas pantai.
Volume kedua kebocoran serupa, meskipun Pandora Papers berisi sekitar 400.000 lebih banyak file dan 2,94 terabyte datanya yang lebih banyak dari 2,6 terabyte dari Panama Papers.
Apa yang belum pernah terjadi sebelumnya adalah tingkat perincian di mana kebocoran baru menunjukkan hubungan antara mereka yang mencari keuntungan dari penciptaan perusahaan di kawasan surga pajak dan berbagai profesional yang membantu tujuan ini.
Ini bukan hanya satu perusahaan, tetapi lebih dari 14.
Semakin banyak perusahaan, semakin banyak klien: Pandora Papers berisi informasi tentang lebih dari 29.000 pemilik perusahaan, yang dua kali lipat dari apa yang dapat diperoleh lima tahun lalu.
Meskipun begitu dokumen Pandora Papers belum dapat mengungkap semua praktik jahat penggelapan pajak ini, karena tidak semua data terwakili. (Rasya)