ISLAMTODAY ID-Spesialis di akademi pelatihan militer top Rusia telah mengungkapkan bagaimana negara itu akan bertahan melawan invasi amfibi yang datang oleh pasukan AS di sepanjang salah satu garis pantainya yang luas, dengan mengerahkan armada pesawat serang yang besar.
Dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada hari Kamis (7/10) oleh Pusat Pendidikan dan Ilmiah Militer Angkatan Udara Rusia, empat akademisi di lembaga pelatihan penerbangan di Voronezh menyusun rencana untuk mengusir serangan Amerika menggunakan serangan gabungan dari pesawat tempur dan pesawat tak berawak untuk menghancurkan kapal musuh.
Dalam dokumen tersebut, penulis menyatakan bahwa
“setiap serangan menuju Rusia dapat dihancurkan oleh kendaraan udara tak berawak (UAV) bahkan sebelum musuh mendarat di pantai negara itu.” ujar penulis dokumen, seperti dilansir dari RT, Kamis (7/10).
Selain itu, suar radio akan digunakan untuk menerangi target, serta ranjau anti-kendaraan dan peluru kaliber kecil yang akan menghancurkan kapal dan pesawat apa pun di geladak kapal perang, memberikan waktu bagi pasukan darat untuk dikerahkan.
Hubungan Rusia-AS telah memburuk dalam seminggu terakhir setelah Washington mengatakan ingin mengusir 300 diplomat Rusia karena pertikaian kedutaan.
Pada hari Rabu (6/10), NATO memutuskan untuk mengirim pulang delapan perwakilan Moskow ke blok yang dipimpin AS sebagai tanggapan atas dugaan spionase yang dirahasiakan.
Berita itu muncul setelah serangkaian pengumuman baru-baru ini tentang perkembangan terbaru dan peningkatan peralatan militer Rusia.
Sementara itu, pada hari Selasa (5/10), produsen senjata terbesar di negara itu, Kalashnikov Group, melaporkan bahwa senapan sniper Chukavin yang baru dan lebih baik telah melewati tahap akhir pengembangannya dan akan menggantikan senapan Dragunov yang kurang bertenaga saat ini.
Pada bulan September, selama latihan Zapad-2021, Rusia meluncurkan robot tempur yang dikendalikan dari jauh, mampu menghancurkan tank tanpa mempertaruhkan nyawa pasukan darat.
Perkembangan baru lainnya termasuk rudal hipersonik Zirkon – yang berhasil diluncurkan pada hari Senin (4/10) dari kapal selam nuklir untuk pertama kalinya – serta sistem rudal permukaan-ke-udara S-500, tank tempur utama T-14 Armata, dan TOS- 2 Tosochka penyembur api berat.
Rusia juga memposisikan dirinya sebagai pemain kunci di pasar UAV.
Pada bulan Juli, pengembang mengungkapkan model drone serangan baru yang dapat membawa berbagai persenjataan termasuk bom terarah untuk menghancurkan emplasemen yang dibentengi, serta tank dan pengangkut personel lapis baja.
(Resa/RT)