ISLAMTODAY ID-Turki berupaya memperdalam hubungan dengan negara-negara Afrika dalam upaya menciptakan tujuan pembangunan yang saling menguntungkan.
Presiden Recep Tayyip Erdogan tiba di ibu kota Angola, Luanda, untuk putaran pertama tur mininya ke tiga negara Afrika, juga termasuk Nigeria dan Togo.
Erdogan disambut oleh Menteri Luar Negeri Angola Tete Antonio dan Alp Ay, duta besar Turki untuk negara Afrika Selatan, di Bandara Internasional Quatro de Fevereiro.
Mendampingi presiden adalah ibu negara Emine Erdogan, Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu, Menteri Energi dan Sumber Daya Alam Fatih Donmez, Menteri Pertahanan Hulusi Akar, dan Menteri Perdagangan Mehmet Mus.
Jalan-jalan di Luanda dihiasi dengan bendera Turki untuk merayakan kedatangan presiden Turki.
Papan iklan yang menunjukkan Erdogan juga dapat dilihat di ibu kota Nigeria, Abuja, menjelang kunjungannya.
Erdogan akan memulai pembicaraan resminya pada hari Senin (18/10).
Presiden Turki akan disambut oleh timpalannya dari Angola Joao Lourenco dengan upacara resmi di Istana Kepresidenan.
Kedua pemimpin akan mengadakan konferensi pers bersama setelah pembicaraan satu lawan satu dan pertemuan delegasi.
Erdogan juga diperkirakan akan berpidato di parlemen Angola.
Dia kemudian akan mengunjungi Memorial Dr. Antonio Agostinho Neto, presiden pertama negara itu yang meninggal pada tahun 1979.
Erdogan nantinya akan menghadiri Forum Bisnis Angola-Turki yang diselenggarakan oleh Dewan Hubungan Ekonomi Luar Negeri Turki (DEIK).
“Kami menjadi mitra dagang terkemuka Afrika,” ujar Erdogan pada hari Ahad (17/10) saat konferensi pers di Istanbul sebelum keberangkatannya.
“Hubungan kami dengan negara-negara Afrika tidak didasarkan pada kolonialisme dan kami ingin sukses bersama dengan saudara dan saudari kami di seluruh benua,” ungkap Erdogan, seperti dilansir dari TRTWorld, Senin (18/10).
Perjalanan ini penting karena Turki menjadi tuan rumah dua acara penting di Istanbul: KTT Ekonomi dan Bisnis ke-3 Turki-Afrika selama dua hari pada 21 Oktober, dan KTT Kemitraan ke-3 Turki-Afrika selama dua hari pada 17 Desember.
Turki bertujuan untuk berkontribusi pada pembangunan ekonomi dan sosial benua dengan perdamaian dan stabilitas, serta untuk mengembangkan hubungan bilateral atas dasar kemitraan yang setara dan saling menguntungkan.
Untuk efek ini, jumlah kedutaan Turki di Afrika telah meningkat dari hanya 12 pada tahun 2002 menjadi 43 pada tahun 2021.
Perdagangan Turki dengan Afrika mencapai USD 5,4 miliar pada akhir tahun 2003.
Jumlah itu meningkat menjadi USD 25.3 miliar pada tahun 2020, meskipun ada pandemi virus corona.
(Resa/TRTWorld)