ISLAMTODAY ID-Presiden Erdogan mengatakan kepada Menteri Luar Negeri Cavusoglu bahwa Turki menolak menjadi tuan rumah bagi para duta besar, beberapa hari setelah utusan dari AS, Jerman dan delapan negara Barat lainnya menyerukan pembebasan pengusaha yang dipenjara.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa Ankara dapat mengusir duta besar Amerika Serikat, Jerman dan delapan negara Barat lainnya atas pernyataan tentang penahanan dan persidangan seorang pengusaha.
“Saya mengatakan kepada menteri luar negeri kami bahwa kami tidak dapat memiliki kemewahan untuk menampung mereka di negara kami,” ujar Erdogan kepada wartawan dalam komentar yang dilaporkan pada hari Kamis (21/10), seperti dilansir dari TRTWorld, Kamis (21/10).
Duta Besar AS, Jerman, Kanada, Denmark, Finlandia, Prancis, Belanda, Selandia Baru, Norwegia, dan Swedia berbagi pernyataan bersama di media sosial pada hari Senin (18/10).
Mereka menyerukan pembebasan Osman Kavala, mengklaim kasus yang sedang berlangsung telah membayangi Turki .
Sepuluh utusan itu dipanggil ke Kementerian Luar Negeri Turki pada Selasa (19/10).
Sidang pengadilan Kavala berikutnya dijadwalkan pada 26 November.
Kavala pertama kali ditangkap atas tuduhan kriminal terkait protes Gezi 2013, sejumlah kecil demonstrasi di Istanbul yang kemudian berubah menjadi protes nasional.
Pengusaha itu kemudian dikembalikan ke tahanan oleh pengadilan Istanbul sebagai bagian dari penyelidikan atas upaya kudeta tahun2016 di Turki, dan jaksa menuduhnya memata-matai.
Organisasi Teroris Fetullah (FETO) dituduh mendalangi upaya kudeta 15 Juli 2016 yang menewaskan 251 orang dan hampir 2.200 terluka.
Turki juga menuduh FETO melakukan kampanye jangka panjang untuk menggulingkan negara melalui infiltrasi institusi Turki, khususnya militer, polisi, dan peradilan.
(Resa/TRTWorld)