ISLAMTODAY ID – Prefek Sarthe, sebuah departemen di Prancis barat, telah memerintahkan penutupan sebuah masjid di komune Allons selama enam bulan karena diduga membenarkan jihad bersenjata, ujar Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin, Selasa (26/10).
Sebelumnya pada bulan Oktober, kantor kejaksaan di kota Le Mans di Sarthe mengumumkan peluncuran penyelidikan atas dugaan hubungan ekstremis di sebuah masjid di Allons.
“Atas permintaan saya, prefek Sarthe akan menutup masjid di Allons selama 6 bulan. Khotbah yang dibacakan di masjid ini sebagian besar membenarkan jihad bersenjata, menumbuhkan kebencian terhadap Prancis”, ungkap Darmanin di Twitter, seperti dilansir dari Sputniknews, Selasa (26/10).
Penyelidikan menunjukkan bahwa para imam yang berkhotbah di masjid ini menyebut orang Prancis “kafir dan Islamofobia”, dan menghasut kebencian terhadap Prancis, ujar prefektur Sarthe dalam siaran pers.
Siaran pers mengatakan bahwa pada Oktober 2020, salah satu pemimpin asosiasi yang menjalankan masjid menjelaskan kepada kaum muda bahwa Prancis telah menyatakan perang terhadap Islam dan bahwa perlu bersiap untuk memerangi Islamofobia.
Masjid di komune Allons, dijalankan oleh dua asosiasi lokal, Juste Milieu dan Al Qalam, dihadiri oleh sekitar 300 orang.
(Resa/Sputniknews)