ISLAMTODAY ID-Jaringan televisi Iran menyiarkan gambar antrean panjang pelanggan di stasiun tertutup di seluruh negeri.
Sebuah serangan siber mengganggu penjualan bensin bersubsidi besar-besaran di Iran pada hari Selasa (26/10), media pemerintah melaporkan, menyebabkan antrean panjang di pompa bensin di seluruh negeri.
“Gangguan pada sistem pengisian bahan bakar SPBU … dalam beberapa jam terakhir, disebabkan oleh serangan siber,” ujar penyiar negara IRIB, seperti dilansir dari MEE, Selasa (26/10).
“Para ahli teknis sedang memperbaiki masalah dan segera proses pengisian bahan bakar … akan kembali normal.”
Penyiar sebelumnya melaporkan bahwa gangguan itu karena “gangguan pada sistem komputer”.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa serangan itu dan orang-orang di belakangnya sedang diselidiki, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Sebuah pertemuan mendesak diadakan di masyarakat nasional Iran untuk distribusi produk bensin guna menyelesaikan masalah tersebut, ujar juru bicara badan IRIB Fatemeh Kahi.
Tahun Kedua
Gangguan itu terjadi menjelang tahun kedua kenaikan harga bahan bakar 19 November yang menyebabkan protes jalanan yang meluas di mana ratusan dilaporkan telah dibunuh oleh pasukan keamanan.
Kementerian perminyakan mengatakan hanya penjualan dengan kartu pintar yang digunakan untuk bensin yang dijatah lebih murah yang terganggu dan klien masih bisa membeli bahan bakar dengan harga lebih tinggi, kantor berita kementerian Shana melaporkan.
Jaringan menyiarkan gambar antrean panjang di stasiun tertutup, sementara video yang tidak diautentikasi yang diposting di media sosial menunjukkan tanda-tanda jalan yang tampaknya diretas yang membawa pesan seperti “Khamenei, di mana bensin kita?” mengacu pada Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.
Di masa lalu, Iran telah menjadi sasaran serangkaian serangan siber seperti yang terjadi pada Juli ketika situs web kementerian transportasi dihapus oleh apa yang dikatakan media pemerintah sebagai “gangguan dunia maya”.
Iran mengatakan bahwa pihaknya sangat waspada terhadap serangan online, yang di masa lalu telah dituduhkan kepada Amerika Serikat dan Israel.
Sementara itu, Washington dan kekuatan Barat lainnya menuduh Iran mencoba mengganggu dan membobol jaringan mereka.
(Resa/MEE/Shana/IRIB)