ISLAMTODAY ID-Sudan berkomitmen pada kewajibannya terkait pembangunan pangkalan angkatan laut Rusia di negara itu dan akan menerapkan perjanjian itu, ungkap Panglima Angkatan Bersenjata Abdel Fattah al-Burhan dalam sebuah wawancara dengan Sputnik.
“Pembuatan pangkalan ini adalah bagian dari kesepakatan yang ada. Kami terus mendiskusikan masalah ini secara teratur, dan ada beberapa kesalahan yang harus diperbaiki. Kami berkomitmen pada perjanjian internasional dan akan terus menerapkannya sampai akhir,” ujar Burhan, seperti dilansir dari Sputniknews, Senin (1/11).
Pemimpin Sudan itu juga memuji kerja sama militer yang “lama dan berkelanjutan” dengan Rusia.
“Kami akan sepenuhnya mendukung ini, karena Rusia selalu jujur dalam hubungannya dengan kami dan berusaha untuk meningkatkan kerja sama dan mengembangkan angkatan bersenjata Sudan,” al-Burhan menyimpulkan.
Pada bulan September, sumber militer Sudan mengatakan kepada Sputnik bahwa Sudan ingin mengubah perjanjian untuk mendirikan pangkalan angkatan laut Rusia di pantai Laut Merah.
Pangkalan tersebut bertujuan untuk menerima bantuan ekonomi dari Rusia dengan syarat sewa selama lima tahun dengan kemungkinan penandatanganan perjanjian untuk 25 tahun.
Kedutaan Sudan kemudian meyakinkan Sputnik bahwa negara itu tidak meminta pembayaran apa pun dari Rusia, dan mengecam laporan apa pun tentang ini sebagai “tidak berdasar.”
Pada 22 September, Wakil Menteri Luar Negeri Sudan saat itu Mohammed Sharif mengatakan bahwa pemerintah belum memiliki wewenang penuh untuk menandatangani perjanjian pangkalan militer dengan Rusia, karena lembaga legislatif negara itu masih dalam proses.
Untuk diketahui, Sputnik adalah media pertama yang mewawancarai pemimpin militer Sudan setelah perkembangan terakhir di negara itu yang melihat beberapa pejabat senior ditahan dan pemerintah dibubarkan.
(Resa/Sputniknews)