ISLAMTODAY ID-Presiden Turki mengatakan pertemuan dengan MBZ minggu lalu seperti kunjungan keluarga.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan dia berencana untuk mengunjungi Uni Emirat Arab pada Februari.
Sebuah perjalanan pertama dalam hampir 10 tahun karena musuh sebelumnya semakin memperkuat hubungan.
Erdogan mengatakan dalam sebuah wawancara dengan wartawan yang menemaninya ke Turkmenistan bahwa kunjungan Putra Mahkota UEA Mohammed bin Zayed ke Ankara minggu lalu telah terjadi di lingkungan “seperti keluarga”.
“Pertemuan pribadi kami serta pertemuan bilateral berjalan sangat baik,” ujarnya, seperti dilansir dari MEE, Senin (29/11).
“Perjanjian yang kami tandatangani adalah langkah untuk memulai era baru dalam hubungan Turki dan UEA. Insya Allah, saya akan melakukan kunjungan kembali ke UEA pada bulan Februari.”
Selain itu, Erdogan mengatakan menteri luar negerinya Mevlut Cavusoglu dan kepala intelijen Hakan Fidan akan berkunjung ke Abu Dhabi sebelum dia melakukannya.
Uni Emirat Arab menjadwalkan USD 10 miliar untuk investasi di Turki minggu lalu selama kunjungan penting bin Zayed ke Ankara untuk bertemu Erdogan.
Erdogan, dalam wawancara yang sama, mengatakan bahwa Turki berencana untuk mengambil langkah serupa untuk memperbaiki hubungan dengan negara-negara seperti Mesir dan Israel dengan menunjuk duta besar.
“Begitu kami membuat keputusan, kami akan menugaskan duta besar sesuai dengan itu,” ujarnya.
“Kami akan mengambil langkah serupa seperti yang telah kami lakukan dengan UEA.”
Turki dan UEA telah mulai memulihkan hubungan selama setahun terakhir, setelah 10 tahun konflik politik dan proksi di tempat-tempat seperti Libya, Mesir dan Tanduk Afrika, dan tuduhan bahwa Emirat berencana untuk menjatuhkan pemerintah Turki.
Selain nota kesepahaman untuk memperkuat hubungan perdagangan, energi dan lingkungan, perjanjian juga ditandatangani pekan lalu yang mencakup investasi langsung Emirat di Turki.
Turki juga berusaha untuk meningkatkan cadangan mata uang asing bank sentralnya setidaknya USD 5 miliar dalam perjanjian swap dengan UEA.
Kesepakatan itu juga memungkinkan Abu Dhabi untuk melakukan penyetoran langsung dolar AS ke bank sentral Turki, di tengah krisis mata uang di Turki.
(Resa/MEE)