ISLAMTODAY ID- Jika Rusia menghadapi agresi dari Ukraina, Minsk akan mendukung Moskow, ujar Presiden Belarusia Alexander Lukashenko dalam wawancara dengan RIA Novosti.
“Jika Rusia menghadapi agresi dari Ukraina, kami akan bekerja sama erat – secara ekonomi, hukum, politik – dengan Rusia. Ini adalah hal utama,” ujar Lukashenko, seperti dilansir dari Sputniknews, Rabu (1/12).
Dia menekankan bahwa dia tidak akan pernah “berpihak pada mabuk nasionalis yang terjadi di Ukraina hari ini.
“Saya akan melakukan segalanya untuk menjadikan Ukraina milik kami. Ini adalah Ukraina kami, orang-orang kami di sana. Ini bukan emosi, ini adalah keyakinan saya yang teguh,” tegas kepala negara Belarusia itu.
Dia sebelumnya mengumumkan rencananya untuk mengunjungi Krimea, dengan mengatakan bahwa perjalanannya akan berarti pengakuan Minsk sebagai bagian dari Rusia.
Pada hari Selasa (30/11), presiden Belarusia mengatakan kepada Sputnik bahwa Minks akan menyarankan agar Moskow menyebarkan senjata nuklir di Belarus jika sistem NATO serupa muncul di Polandia.
Usulan itu disuarakan tak lama setelah Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan bahwa aliansi itu mungkin akan memindahkan senjata nuklir ke negara-negara Eropa timur jika Jerman menolak untuk menyebarkannya.
Komentar pemimpin Belarusia itu muncul di tengah ketegangan yang memanas antara Rusia, di satu sisi, dan Ukraina dan NATO, di sisi lain.
Selama beberapa minggu terakhir, NATO dan Kiev menuduh Rusia bersiap untuk menyerang Ukraina, sesuatu yang secara konsisten dibantah Moskow sebagai hal yang tidak masuk akal.
Sebelumnya, Lukashenko mengatakan bahwa hubungan politik Belarusia-Ukraina berada pada titik terendah.
Ukraina adalah salah satu negara yang Belarus, bersama dengan negara-negara Barat, dituduh mencampuri urusan dalam negerinya;
Selain itu, protes oposisi tahun lalu dikoordinasikan dari wilayahnya.
Hubungan antara Kiev dan Minsk memburuk ketika Kementerian Luar Negeri Ukraina, setelah pelantikan Lukashenko, mengumumkan bahwa mereka tidak menganggapnya sebagai presiden yang sah.
(Resa/Sputniknews)