ISLAMTODAY ID-Pangkalan militer AS di dekat Ladang Minyak Omar di provinsi Deir-ez-Zor timur Suriah diserang pada Senin (13/12) malam, seorang koresponden Sputnik telah mengkonfirmasi.
“Empat ledakan berbeda terdengar dari pangkalan pada Senin malam,” ujar penduduk setempat kepada Sputnik, seperti dilansir dari Sputniknews, Selasa (14/12).
Kepulan asap terlihat membubung dari fasilitas tersebut.
Beberapa drone diluncurkan dari pangkalan AS segera setelah serangan itu.
Jumlah kerusakan pada pangkalan atau korban yang disebabkan oleh serangan itu tidak diketahui, karena AS belum mengomentari insiden tersebut.
Serangan itu terjadi setelah operasi di kota terdekat Al-Busayrah sebelumnya pada hari Senin (13/12), yang dilaporkan telah dilakukan oleh pasukan Amerika atau Pasukan Demokrat Suriah (SDF), sekelompok milisi Kurdi yang didukung AS yang secara resmi mengendalikan wilayah tanpa adanya otoritas pemerintah Suriah.
Menurut laporan Kantor Berita Arab Suriah (SANA), pasukan AS menyerbu desa itu saat fajar, menembak tanpa pandang bulu ke beberapa rumah dan menewaskan sedikitnya empat orang, ungkap Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di London.
Mereka juga menculik beberapa orang dan membawa mereka ke lokasi yang tidak diketahui.
Namun, Al Jazeera yang berbasis di Qatar melaporkan bahwa pasukan SDF yang melakukan serangan itu.
Situasi serupa terjadi pada bulan September di Al-Shaheel, desa lain yang dekat dengan pangkalan Omar.
Pasukan AS di Suriah timur tidak hadir dengan izin dari pemerintah Suriah Presiden Bashar al-Assad di Damaskus. Mereka menyerbu pada 2017 dengan dalih memerangi Kelompok Daesh.
Sekitar 900 orang tetap berada di Suriah timur setelah kekalahan kelompok teroris dalam mendukung milisi Kurdi SDF yang otonom.
Situasi tersebut telah menyangkal kemampuan pemerintah Suriah untuk melakukan kontrol atas sebagian besar wilayah Suriah, di mana hampir semua simpanan minyak negara itu berada.
(Resa/Sputniknews/SANA/Al JAZEERA)