ISLAMTODAY ID-Perubahan iklim dapat berdampak pada ekosistem di Kutub Utara, yang mengarah pada munculnya virus baru berbahaya yang dapat menginfeksi manusia, termasuk beberapa “zombie” yang telah tidur selama berabad-abad, ujar seorang pejabat tinggi Rusia kepada RT.
“Pencairan cepat lapisan es Kutub Utara adalah “fenomena berbahaya””, ujar Nikolay Korchunov, pejabat senior Rusia di Dewan Arktik, seperti dilansir dari RT, Jumat (17/12).
Mencairkan tanah yang telah sangat beku selama berabad-abad, jika bukan selama ribuan tahun, masih dapat mengandung “beberapa spora bakteri dan virus ‘zombie’ yang layak”.
Rusia, yang memimpin Dewan Arktik pada bulan Mei, menganggap bahaya ini cukup signifikan untuk memulai proyek keamanan hayati yang akan membuat negara-negara anggota forum antar pemerintah bekerja sama untuk “menentukan jumlah virus dan potensi bahayanya”, ujar Korchunov.
Untuk diketahui, Dewan Arktik adalah forum antar pemerintah yang terdiri dari delapan negara yang memiliki kedaulatan atas tanah di dalam Lingkaran Arktik.
Selain Rusia, itu juga termasuk AS, Kanada, Denmark, Norwegia, Islandia, Finlandia, dan Swedia.
Patogen berusia berabad-abad bukan satu-satunya bahaya yang dapat berasal dari efek pemanasan global di Kutub Utara.
Perubahan iklim “mempengaruhi geografi rute migrasi serta musim dan tempat berkembang biak burung liar, serangga ikan, dan hewan lainnya,” ungkap diplomat Rusia itu.
Karena rute migrasi dan tempat berkembang biak burung liar telah berubah, beberapa virus yang mereka bawa “dapat mengalami rekombinasi genetik dan berubah menjadi strain yang mempengaruhi manusia”.
Lebih lanjut, Korchunov memperingatkan, menambahkan bahwa beberapa spesies burung bermigrasi setiap tahun sambil menjadi “pembawa utama” patogen seperti Influenza A.
(Resa/RT)