ISLAMTODAY ID-Tokyo akan membayar 211 miliar yen (USD 1,86 miliar) per tahun fiskal untuk menampung lebih dari 50.000 tentara AS di Jepang mulai April mendatang.
Jumlah ini meningkat sekitar 10 miliar yen per tahun dari pengaturan yang dinegosiasikan sebelumnya dengan Washington.
Kesepakatan itu akan membuat Jepang membayar 1,05 triliun yen (sekitar USD 9,3 miliar) ke AS selama periode lima tahun, media Jepang melaporkan pada hari Selasa (21/12).
Perjanjian tersebut akan ditandatangani secara resmi oleh menteri luar negeri dan menteri pertahanan kedua negara, yang dijadwalkan pada bulan Januari di AS.
Kantor berita Jepang Kyodo mengatakan perjanjian itu datang sebagai tanggapan atas permintaan pemerintah Biden untuk peningkatan pembayaran “dukungan negara tuan rumah”, mengingat perlunya pasukan AS untuk “berurusan dengan China.”
Meskipun perjanjian tersebut meningkatkan pembayaran sekitar 5%.
Namun jumlah itu jauh dari proposal yang diajukan pada tahun 2019 oleh pemerintahan Trump, yang dilaporkan mencapai 150%.
Anggaran tahun fiskal saat ini untuk dukungan pasukan adalah 201,7 miliar yen, berdasarkan kesepakatan sementara yang dicapai Jepang dan AS pada Februari, setelah Joe Biden dilantik sebagai pengganti Trump.
“Tokyo juga akan membayar lebih sedikit untuk biaya utilitas, dan sebagian dari kenaikan tersebut akan digunakan untuk pemeliharaan fasilitas yang digunakan bersama oleh militer AS dan Pasukan Bela Diri Jepang, serta latihan bersama,” ungkap sumber pemerintah Jepang kepada harian Mainichi Shimbun, seperti dilansir dari RT, Selasa (21/12).
Sementara itu, Jepang dan Korea Selatan menyumbang hampir setengah dari pasukan AS yang dikerahkan di luar negeri, dengan perkiraan masing-masing 54.000 dan 26.000 anggota layanan.
(Resa/RT/Mainichi Shimbun/Kyodo)