ISLAMTODAY ID-Riyadh prihatin dengan kurangnya kerjasama Iran dan kekuatan dunia yang terlibat dalam pembicaraan di Wina mengenai program nuklir Teheran, ujar Raja Salman.
Raja Arab Saudi mengatakan Riyadh prihatin dengan kurangnya kerjasama Iran dengan masyarakat internasional dalam program nuklir dan rudal balistiknya sambil menyerukan diakhirinya “hegemoni” Hizbullah pada struktur negara Lebanon.
Raja Saudi Salman bin Abdulaziz mengatakan pada hari Rabu (29/12) dalam sebuah pidato di Dewan Syura penasihat kerajaan bahwa ia berharap Iran akan mengubah perilaku “negatif” di kawasan itu dan memilih dialog dan kerja sama.
“Kami mengikuti dengan prihatin kebijakan pemerintah Iran yang mengganggu stabilitas keamanan dan stabilitas regional, termasuk membangun dan mendukung milisi bersenjata sektarian dan menyebarkan kekuatan militernya di negara lain,” ujar penguasa berusia 85 itu dalam pidato yang diterbitkan oleh kantor berita negara SPA, seperti dilansir dari TRTWorld, Kamis (30/12).
“(Kami mengikuti dengan keprihatinan) kurangnya kerjasama dengan masyarakat internasional mengenai program nuklirnya dan pengembangan rudal balistiknya,” tambahnya.
Rivalitas Riyadh dengan Teheran
Arab Saudi, sekutu utama Barat di Teluk, telah terkunci dalam persaingan sengit dengan Iran di Timur Tengah di mana kedua belah pihak telah mendukung faksi-faksi yang berlawanan dalam beberapa konflik termasuk di Yaman, Suriah dan Lebanon.
Arab Saudi dan negara-negara Teluk lainnya mengusir utusan Lebanon pada Oktober dalam pertengkaran diplomatik yang telah menambah krisis ekonomi Lebanon.
Para pejabat Saudi mengatakan krisis dengan Beirut berasal dari pengaturan politik Lebanon yang memperkuat dominasi kelompok bersenjata Hizbullah.
“Kerajaan juga mendukung persaudaraan rakyat Lebanon, dan mendesak semua pemimpin Lebanon untuk memprioritaskan kepentingan rakyat mereka … dan menghentikan hegemoni teroris Hizbullah atas struktur negara,” ujar Raja Salman.
Dalam langkah untuk meredakan ketegangan, para pejabat Saudi dan Iran bertemu dalam serangkaian pembicaraan langsung awal tahun ini tetapi mereka belum menghasilkan terobosan.
(Resa/TRTWorld)