ISLAMTODAY ID-Selama dekade terakhir, mantan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mencoba memperkuat hubungan dengan China dan meminta investasi China di infrastruktur dan industri teknologi Israel.
dan pemerintah Israel mengadakan pembicaraan ringan tentang China bulan lalu, topik sensitif mengingat kekhawatiran Amerika tentang investasi China di Israel, Axios melaporkan Rabu (5/1).
Menurut laporan itu, percakapan pada 14 Desember adalah konsultasi luas pertama antara kedua negara di China sejak Biden menjabat, dan dipimpin oleh wakil penasihat keamanan nasional dari kedua belah pihak.
Khawatir akan pembalasan dari Beijing, pihak Israel dilaporkan berusaha untuk membuatnya serendah mungkin.
Dalam pertemuan tersebut, hadir perwakilan dari berbagai instansi pemerintah yang menangani bidang ekonomi, luar negeri, dan keamanan nasional.
Kedua belah pihak memberikan garis kebijakan umum dan bertukar catatan saat mereka melakukan evaluasi kebijakan mereka sendiri, menurut seorang pejabat senior Israel yang dirahasiakan, tetapi tidak ada kesimpulan yang dilaporkan.
Selain itu, saat mengunjungi Israel seminggu setelah pertemuan, Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan mengemukakan beberapa masalah yang sama dengan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett dan Menteri Luar Negeri Yair Lapid.
Per laporan tersebut, mengutip pihak Israel, poin kunci Sullivan adalah keterlibatan China dalam proyek infrastruktur, kekhawatiran tentang peretasan China, dan kebutuhan untuk membentuk front persatuan melawan China.
Pejabat dari Kementerian Luar Negeri negara Yahudi itu dilaporkan memberi tahu Kabinet Keamanan Israel pada hari Ahad (2/1) bahwa pemerintahan Biden mengintensifkan tekanan pada Israel dan negara-negara lain untuk memilih pihak antara AS dan China.
Sekarang para ahli mengatakan bahwa pemerintah Israel terpecah antara mempertahankan tindakan penyeimbangan untuk mempertahankan hubungan perdagangan dengan China dan lebih aktif berpihak pada AS, sekutu geopolitik terdekatnya.
“Kami tidak memiliki dilema tentang siapa sekutu terpenting kami dan kami lebih memperhatikan kekhawatiran AS dan lebih transparan daripada sebelumnya. Tetapi kami tidak akan menghindari melakukan hal-hal dengan China yang tidak dihindari AS”, ujar pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya kepada Axios, seperti dilansir dari Sputniknews, Kamis (6/1).
(Resa/Sputniknews/Axios)