ISLAMTODAY ID-Pengadilan Prancis kemarin menuduh seorang Arab bernama Salah Habib “mendukung tentara rezim Bashar Assad dan program senjata kimianya di Suriah.”
Le Monde melaporkan bahwa Habib dituduh “berkonspirasi untuk melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan, dan keterlibatan dalam kejahatan perang.”
Habib, 59, adalah warga negara Suriah-Prancis yang menikah dengan seorang wanita Prancis dan memiliki sebuah rumah di provinsi selatan Prancis, Aix-en-Provence.
Dia ditangkap pada bulan Desember dan telah dipenjarakan di Prancis sejak saat itu.
Penyelidikan dilaporkan telah dimulai setelah perusahaan Yona Star, yang dijalankan oleh Habib, dimasukkan ke dalam daftar hitam sanksi AS, dan perusahaan tersebut dituduh “mengangkut barang ke Damaskus Suriah yang melanggar embargo internasional.”
Ini adalah pertama kalinya sebuah institusi Prancis menuduh pendukung rezim Suriah.
Pada tahun 2016, Departemen Keuangan AS menjatuhkan sanksi pada individu dan perusahaan karena mendukung rezim Suriah, termasuk Yona Star, setelah ditemukan mendanai “pembelian militer untuk rezim, yang dipimpin oleh Bashar Al-Assad.”
“Habib dituduh menjadi bagian dari lingkaran pengusaha yang dimanfaatkan rezim Suriah untuk menghindari sanksi penyelundupan minyak dan senjata,” ungkap surat kabar Prancis, seperti dilansir dari MEMO, Senin (17/1).
Langkah Prancis itu dilakukan beberapa hari setelah pengadilan di Koblenz Jerman mengeluarkan hukuman seumur hidup terhadap mantan kepala intelijen rezim Assad, Anwar Raslan.
(Resa/MEMO)