ISLAMTODAY — Kantor badan hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan keprihatinan mendalam atas eskalasi konflik di Yaman, Selasa (18/1).
“Kami sangat prihatin dengan berlanjutnya eskalasi konflik di Yaman. Semalam, serangan udara oleh koalisi pimpinan Saudi di ibu kota, Sanaa, dilaporkan telah menewaskan sedikitnya lima warga sipil,” pungkas juru bicara Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia (OHCHR), Ravina Shamdasani pada konferensi pers PBB di Jenewa.
Menurut informasi awal, mereka yang tewas adalah lima anggota keluarga yang sama, termasuk dua wanita dan seorang anak, ketika sebuah rumah digerebek di distrik Ma’in pada malam sebelumnya.
Dua wanita lain dan seorang anak terluka dalam insiden tersebut, kata pejabat PBB itu.
Serangan udara terbaru setelah serangan rudal dan drone yang diklaim oleh Houthi pada Senin terhadap Uni Emirat Arab, mitra koalisi Arab Saudi.
“Serangan di bandara internasional Abu Dhabi dan kawasan industri di dekatnya telah menewaskan tiga warga sipil,” kata Shamdasani, sambil menambahkan bahwa konflik di Yaman telah meningkat pada 2022.
Pada Selasa, pasukan koalisi yang dipimpin Saudi mengumumkan bahwa mereka melakukan serangan udara di Sanaa sebagai tanggapan atas serangan terbaru Houthi di Abu Dhabi, ibu kota Uni Emirat Arab.
“Di tengah eskalasi ini, kami meminta semua pihak untuk memastikan perlindungan warga sipil dan objek sipil, sesuai dengan kewajiban mereka menurut hukum internasional,” kata Shamdasani.
Shamdasani mengatakan bahwa setiap serangan, termasuk serangan udara, harus sepenuhnya menghormati prinsip-prinsip “pembedaan, proporsionalitas, dan tindakan pencegahan dalam serangan.”
Pejabat PBB mengatakan angka yang dikumpulkan oleh OHCHR menunjukkan bahwa telah terjadi 839 serangan udara oleh koalisi pimpinan Saudi pada Januari, dibandingkan dengan 1.074 pada Desember tahun lalu.
Pada Desember, dia mengatakan bahwa sekitar 16 serangan drone, 12 rudal balistik, dan tiga proyektil lainnya ditembakkan oleh Houthi yang didukung Iran ke wilayah Arab Saudi.
Pada Januari, laporan itu menunjukkan 10 serangan pesawat tak berawak ke Arab Saudi.
Sumber: Anadolu