ISLAMTODAY ID – Barat menggunakan Kiev sebagai instrumen untuk memajukan kepentingannya sendiri di kawasan dan mempengaruhi proses tertentu, ungkap juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova.
“Ukraina dianggap oleh Barat sebagai instrumen pengaruh, yang menjalankan kepentingannya di kawasan itu, mengacaukan situasi, tanpa henti menuduh kami [Rusia],” ujar Zakharova dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Izvestia, seperti dilansir dari Sputniknews, Senin (24/1).
Dia menekankan bahwa negara-negara Barat perlu alasan untuk terus membenarkan sanksi anti-Rusia dan menggunakan Ukraina dalam hal itu meskipun fakta bahwa tidak ada bukti rencana untuk “agresi” Rusia.
“Jadi mereka mengambil Ukraina sebagai platform untuk eksperimen, omong-omong, orang-orang Ukraina yang malang – multinasional,” ungkap Zakharova.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia menegaskan kembali bahwa Moskow sedang menunggu tanggapan dari AS atas proposalnya tentang jaminan keamanan.
“Kami telah mengajukan proposal tertulis kepada mitra Barat kami, pertama-tama Amerika Serikat. Kami sangat terbuka dalam tindakan kami … Sekarang kami telah segera menanggapi keinginan mereka untuk mengadakan semacam pertemuan klarifikasi. Itu diadakan meskipun ada jadwal … Kami menunjukkan kerja sama mutlak, kami menunggu jawaban tertulis untuk setiap poin,” ungkap Zakharova kepada Izvestia.
Dia menekankan bahwa pertemuan yang diadakan antara Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken di Jenewa pada hari Jumat diselenggarakan atas inisiatif AS.
“Ketika saya mendekati wartawan Amerika [di Jenewa], mereka bertanya kepada saya – kelompok Departemen Luar Negeri: apa yang kita harapkan dari pertemuan itu? Dan saya mengatakan kepada mereka bahwa pertemuan itu diminta oleh Amerika, dan bagi mereka, jurnalis Amerika, itu kejutan. Mereka berkata: mereka tidak memberi tahu kami apa pun …,” kenang Zakharova.
Pada hari Jumat (21/1), Lavrov dan Blinken bertemu di Jenewa dan sekretaris AS berjanji untuk memberikan tanggapan tertulis atas proposal Moskow tentang jaminan keamanan minggu depan.
Negara-negara Barat telah menuduh Rusia diduga mengerahkan pasukan di dekat perbatasan Ukraina dalam persiapan untuk “aksi agresif.”
Moskow telah berulang kali membantah tuduhan ini, menunjuk pada aktivitas militer NATO di dekat perbatasan Rusia, yang dianggapnya sebagai ancaman bagi keamanan nasionalnya.
Rusia juga telah menegaskan bahwa mereka memiliki hak untuk memindahkan pasukan di dalam wilayahnya sendiri.
(Resa/Sputniknews)