ISLAMTODAY ID – Pemimpin Houthi Yaman, Abdul-Malik Al-Houthi, mengatakan kemarin bahwa Amerika Serikat, Inggris dan Israel memerintahkan Uni Emirat Arab (UEA) untuk meningkatkan situasi di Yaman.
“UEA adalah alat utama di tangan Amerika, dan telah gagal dan dirugikan oleh agresinya,” ujar Al-Houthi, seperti dilansir dari MEMO, Jumat (4/2).
Lebih lanjut, ia menambahkan “Siapa pun yang mendukung Amerika, Inggris, dan Israel dalam penindasan dan agresi mereka pasti akan gagal .”
“Rakyat kami menang dalam setiap arti kata karena pengorbanan mereka,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan: “Kami tidak akan tahu kekalahan selama rakyat kami teguh pada posisi mereka, dan kemenangan akan menjadi sekutu mereka.”
Al-Houthi menekankan bahwa ketabahan kelompok itu dalam menghadapi agresi adalah bagian dari komitmennya di semua tingkatan.
Selain itu, Al-Houthi menyerukan rakyat Yaman untuk memiliki lebih banyak kesabaran dan keyakinan dalam kemenangan atas semua kejahatan yang dilakukan oleh musuh.
Awal pekan ini, saluran TV Al-Mayadeen melaporkan sumber informasi Yaman yang mengatakan bahwa UEA telah memerintahkan pasukannya di Shabwa untuk memposisikan diri dan menarik brigade militer mereka.
Langkah ini sebagai tanda “mundur yang menyiratkan kekalahan yang jelas,” yang datang “setelah kegagalan Abu Dhabi dan menimbulkan kerugian besar di depan pasukan Yaman.”
Pada hari Senin (31/1), Uni Emirat Arab mengatakan telah mencegat rudal balistik yang ditembakkan oleh Houthi saat UEA menjamu Presiden Israel Isaac Herzog pada kunjungan pertamanya ke negara Teluk.
(Resa/MEMO/Al-Mayadeen)