ISLAMTODAY ID- Ukraina harus secara ketat mematuhi perjanjian Minsk untuk de-eskalasi, kata Kementerian Luar Negeri Rusia.
Rusia pada hari Kamis (10/2) menuduh NATO mengacaukan negara-negara pasca-Soviet dan sejumlah negara Barat memiliterisasi Ukraina untuk memicu eskalasi yang sedang berlangsung antara negara itu dan Barat.
“Setelah panggilan telepon antara Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dengan timpalannya dari Italia Luigi Di Maio,” ungkap Kementerian Luar Negeri Rusia, seperti dilansir dari AA, Jumat (11/2).
Lavrov berpendapat bahwa sifat de-stabilisasi tindakan NATO di negara-negara pasca-Soviet dan militerisasi Ukraina menyebabkan eskalasi yang sedang berlangsung, menurut pernyataan itu.
Untuk de-eskalasi, Kyiv harus dituntut untuk mematuhi perjanjian Minsk dan kesepakatan yang dicapai dalam kerangka format Normandia dan Grup Kontak Trilateral, katanya kepada Di Maio.
Pernyataan itu menambahkan bahwa upaya Rusia untuk memberikan jaminan keamanan hukum jangka panjang di Eropa berdasarkan penerapan prinsip keamanan yang diakui secara umum juga dibahas oleh kedua menteri.
Rusia baru-baru ini mengumpulkan lebih dari 100.000 tentara di dekat Ukraina, memicu kekhawatiran bahwa Kremlin dapat merencanakan serangan militer lain terhadap bekas tetangga Sovietnya.
Moskow membantah bahwa pihaknya sedang bersiap untuk menyerang dan mengatakan pasukannya ada di sana untuk latihan.
Kremlin juga mengeluarkan daftar tuntutan keamanan dari Barat, termasuk penghentian penempatan pasukan ke beberapa negara bekas Soviet dan jaminan bahwa Ukraina dan Georgia tidak akan bergabung dengan NATO.
(Resa/AA)