ISLAMTODAY ID –Komentar dari Presiden Rusia Vladimir Putin muncul setelah Kementerian Pertahanan negara itu mengatakan pihaknya memulai penarikan beberapa pasukan dari perbatasan Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengatakan bahwa Rusia tidak menginginkan perang di Eropa dan itulah sebabnya ia mengajukan proposal tentang jaminan keamanan.
“Apakah kita menginginkan ini atau tidak? Tentu saja tidak. Itulah mengapa kami mengajukan proposal untuk proses negosiasi,” ujar Putin pada konferensi pers pada hari Selasa (15/2) ketika ditanya apakah mungkin ada perang di Eropa setelah pembicaraan dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz di Moskow.
Putin juga mengatakan bahwa dia siap untuk “bekerja sama lebih jauh” dengan Barat dalam masalah keamanan untuk mengurangi ketegangan di Ukraina.
“Kami siap untuk turun ke jalur negosiasi,” ungkap Putin pada konferensi pers, seperti dilansir dari TRTWorld, Rabu (16/2).
Namun, dia menambahkan bahwa Rusia “tidak bisa menutup mata” tentang bagaimana Washington dan NATO “secara bebas menafsirkan” prinsip keamanan yang tidak dapat dibagi – bahwa tidak ada negara yang harus memperkuat keamanannya dengan mengorbankan orang lain.
Sebelumnya pada hari Selasa (15/2), Kremlin mengkonfirmasi penarikan beberapa pasukan dari perbatasan Ukraina tetapi mengatakan langkah itu direncanakan dan menekankan Rusia akan terus memindahkan pasukan ke seluruh negeri sesuai keinginan.
Keamanan Energi Eropa
Pertemuan Scholz dengan Putin terjadi sehari setelah dia melakukan perjalanan ke Kiev untuk mengumpulkan dukungan bagi Ukraina selama pembicaraan dengan Presiden Volodymyr Zelenskyy.
Negara-negara Barat selama berminggu-minggu telah membunyikan alarm atas penumpukan pasukan Rusia di sekitar Ukraina dan kemungkinan invasi, dengan mengatakan setiap tindakan militer akan dibalas dengan hukuman ekonomi yang besar.
Rusia telah membantah memiliki rencana invasi, menuntut agar Barat menjauhkan Ukraina dan negara-negara bekas Soviet lainnya dari aliansi, menghentikan penyebaran senjata di dekat perbatasan Rusia, dan menghentikan pasukan dari Eropa Timur.
AS dan sekutunya secara bulat menolak tuntutan tersebut, tetapi menawarkan Rusia untuk terlibat dalam pembicaraan tentang cara-cara untuk meningkatkan keamanan di Eropa.
Kekuatan Barat bahkan memperingatkan Moskow bahwa mereka dapat menjatuhkan sanksi pada Nord Stream 2 – saluran pipa yang diatur untuk menggandakan pasokan gas Rusia ke Eropa – jika Rusia menyerang Ukraina.
Putin menegaskan pada hari Selasa bahwa pipa gas Nord Stream 2, yang masih menunggu persetujuan peraturan, adalah proyek “murni komersial” yang akan memperkuat keamanan energi Eropa.
Pipa senilai USD 11 miliar dibangun September lalu di seberang Laut Baltik dari Rusia ke Jerman.
Proyek ini menghadapi tentangan keras dari Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa dan masih karena menunggu izin peraturan Jerman dan Uni Eropa.
“Ini adalah salah satu proyek infrastruktur terbesar di Eropa, yang bertujuan untuk memperkuat keamanan energi secara signifikan di benua itu,” ungkap Putin.
“Saya telah mengatakan lebih dari sekali bahwa proyek ini murni komersial, dan tidak ada politik, atau nada politik, di sini.”
(Resa/TRTWorld)