(IslamToday ID) – Direktur Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti menilai wacana pembentukan “presidential club” yang digagas presiden terpilih Prabowo Subianto mustahil terwujud.
Ia mengatakan usulan presidential club kemungkinan besar hanya akan didukung oleh pihak-pihak yang berada dalam satu kubu dengan Prabowo, seperti Presiden Jokowi dan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhodoyono (SBY).
Sedangkan mantan presiden sekaligus Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tampaknya belum menyambut gagasan itu. Ray mengatakan, Prabowo boleh melontarkan berbagai gagasan tetapi para akhirnya masyarakat yang bakal menanggapi kebijakan itu.
“Artinya, silakan Prabowo membentuk presidential club atau apapun namanya. Yang bisa kita sampaikan bahwa itu akhirnya akan kosong di lapangan,” kata Ray dikutip dari Kompas, Selasa (7/5/2024).
Ia menyampaikan, wacana pembentukan presidential club kemungkinan tidak mendapatkan sambutan dari Megawati karena perbedaan sikap politik saat ini. “Ibu Mega tampaknya kurang berkenan dalam hal ini. Sebab, tampaknya akan terang benderang bahwa Ibu Mega dan PDIP akan mengambil jalan oposisi,” ungkap Ray.
Ia menambahkan, sebaiknya usulan pembentukan presidential club itu tidak dipaksakan jika hanya diisi oleh pihak-pihak yang mayoritas berada dalam satu kubu. Sebab, menurutnya, wacana pembentukan presidential club akan tidak produktif jika tidak mampu melibatkan seluruh tokoh yang pernah menduduki posisi RI-1.
“Lagipula, posisi Jokowi dan SBY ke Prabowo dengan Ibu Mega juga berbeda. Kalau Jokowi dan SBY memang dua mantan presiden yang secara kasatmata mendukung Prabowo. Sebaliknya dengan Ibu Mega,” ucap Ray.
Sebelumnya, Prabowo berencana membentuk presidential club sebagai ajang dialog dengan para presiden. Juru Bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, Prabowo pasti duduk bersama dengan para presiden RI pada waktu yang tepat. Para presiden yang dimaksud ialah Megawati Soekarnoputri, SBY, dan Jokowi.
“Insya Allah pada waktunya, Pak Prabowo pasti bertemu secara bersamaan, duduk bersama dengan Pak Jokowi, Pak SBY, dan Bu Megawati,” ujarnya. [wip]