ISLAMTODAY ID – Artikel ini ditulis oleh Caden Pearsen melalui The Epoch Times dengan judul China-Russia Alliance An “Alarm Bell For The World”: Australian Defence Minister.
Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton telah memanggil pemimpin rezim Tiongkok Xi Jinping yang menurutnya memiliki kekuatan untuk menekan Presiden Rusia Vladimir Putin atas invasinya ke Ukraina tetapi telah “memilih untuk tidak melakukan itu.”
“Dunia berdiri sebagai satu untuk mengutuk tindakan Presiden Putin—kecuali pemerintah China, secara tragis,” ujar Dutton kepada Sky News Australia pada 25 Februari, seperti dilansir dari ZeroHedge, Sabtu (26/2).
“Aliansi yang dimasuki oleh Rusia dan China ini harus sangat mengganggu seluruh dunia.”
Diamnya Xi telah membuatnya menonjol dari para pemimpin dunia yang secara terbuka mengutuk tindakan Putin, kata Dutton, meskipun pemimpin rezim komunis China memiliki “kekuatan dan hubungan” untuk menekan Putin agar “mundur dan mempertimbangkan kembali” operasi militernya. Di Ukraina.
“Dunia harus mengamatinya dengan cermat,” ujar Dutton dalam komentar yang mirip dengan program Nine’s Today.
“Aliansi antara China dan Rusia ini benar-benar harus menjadi alarm bagi dunia. Kita harus bersatu dan barat harus sekuat kita setidaknya sejak Perang Dingin,” ujarnya.
Baik Dutton maupun Asisten Menteri Pertahanan Andrew Hastie mengatakan akan ada banyak “korban tidak bersalah” dari invasi Rusia ke Ukraina.
“Vladimir Putin memicu perang di seluruh Eropa,” ungkap Hastie kepada Sky News Australia pada 24 Februari.
“Orang-orang tak bersalah akan mati di tangannya yang busuk dan kami mengutuk sekeras mungkin hari ini.”
Hastie mengatakan Perdana Menteri Scott Morrison telah mengeluarkan peringatan terhadap kebangkitan kekuatan otoriter pada tahun 2020, dalam Pembaruan Strategis Pertahanannya, “dan kami melihat hal itu terjadi hari ini.”
“Ini benar-benar hari yang sangat gelap,” ujarnya.
Australia tidak akan mengirim pasukan ke Ukraina dan jika rezim sanksinya gagal mengubah arah Rusia, Hastie mengatakan Australia “baru saja melakukan pemanasan” dan dapat mengerahkan kemampuan siber ofensif.
“Tetapi yang paling penting, kami mengutuk invasi korup dan jahat ini ke Ukraina. Dan kami menegaskan kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina,” tambahnya.
Sementara itu, dalam wawancara, Dutton mengatakan apa yang terjadi di Ukraina adalah “tragedi kemanusiaan” dan mengajukan pertanyaan: “Pertanyaannya adalah apa lagi yang bisa dilakukan dunia?”
“Mungkin ada pasukan yang dikirim dan kemudian Anda akan berkata, ‘mengapa kita memasuki perang nuklir?’” ungkapnya.
Dia memperingatkan akan ada “konsekuensi ekonomi bagi seluruh dunia.”
(Resa/ZeroHedge/Sky News Australia)