ISLAMTODAY ID – Kebijakan nuklir lama Tokyo mengesampingkan rencana pembagian senjata dengan Washington, ungkap perdana menteri Jepang.
Jepang tidak akan mencari kesepakatan pembagian senjata nuklir dengan Amerika Serikat, kata Perdana Menteri Fumio Kishida, setelah seorang mantan pemimpin Jepang mengklaim bahwa gagasan itu tidak boleh dianggap “tabu”.
Berbicara kepada parlemen pada hari Senin (28/2), Kishida menolak pengaturan pembagian nuklir sebagai “tidak dapat diterima”, mengutip “sikap mempertahankan tiga prinsip nonnuklir” Jepang, menurut Kyodo News.
Jepang telah lama bersumpah untuk tidak pernah memproduksi, memiliki, atau mengizinkan negara lain membawa senjata nuklir ke wilayahnya, karena menjadi satu-satunya negara dalam sejarah yang diserang dengan bom atom.
Meskipun dilindungi di bawah ‘payung nuklir’ AS, status non-nuklirnya telah diabadikan sebagai prinsip panduan untuk kebijakan Jepang.
Kishida menanggapi pernyataan baru-baru ini oleh mantan PM Shinzo Abe, yang mengatakan selama wawancara hari Ahad (27/2) bahwa Jepang harus mempertimbangkan kesepakatan berbagi sebagai opsi.
“Sangat penting untuk memahami bagaimana keamanan dunia dipertahankan, dan kita tidak boleh memperlakukan diskusi itu sebagai hal yang tabu,” ujarnya, seperti dilansir dari RT, Selasa (1/3).
Lebih lanjut, ia juga mengulangi seruan sebelumnya untuk penghapusan nuklir sepenuhnya.
Selain Inggris dan Prancis, lima anggota NATO non-nuklir – Turki, Jerman, Italia, Belgia, dan Belanda – saat ini menjadi tuan rumah bom nuklir Amerika di wilayah mereka, menurut Center for Arms Control and Non-Proliferation.
Tujuh negara NATO lainnya memberikan bantuan untuk misi nuklir melalui dukungan udara konvensional, dan semua 30 anggota, tidak termasuk Prancis, menjadi anggota badan untuk membahas masalah kebijakan nuklir, Nuclear Planning Group.
(Resa/RT/Kyodo News)