ISLAMTODAY ID – Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman mengatakan ada “banyak kepentingan” yang dapat dicapai negaranya dan Israel bersama-sama, tetapi beberapa masalah perlu diselesaikan.
Dia mengatakan negaranya memandang Israel sebagai “sekutu potensial,” bukan sebagai musuh, jika masalah Palestina ingin diselesaikan.
Putra Mahkota Mohammed berbicara kepada majalah The Atlantic dan dikutip pada hari Kamis (3/3) oleh kantor berita SPA yang dikelola pemerintah Saudi.
Dia mengatakan beberapa masalah harus diselesaikan sebelum mencapai momen itu.
“Kami melihat Israel sebagai sekutu potensial tetapi sebelum itu, ia harus menyelesaikan masalahnya dengan Palestina,” ujar Mohammed bin Salman, seperti dilansir dari TRTWorld, Jumat (4/3).
Dia mengatakan setiap negara memiliki kebebasan penuh untuk melakukan apa yang dianggapnya sesuai.
Hal ini mengacu pada kesepakatan normalisasi Uni Emirat Arab (UEA) dengan Israel, dan menambahkan bahwa Arab Saudi berharap dapat menemukan solusi untuk masalah antara Israel dan Palestina.
Arab Saudi telah berulang kali menegaskan kembali komitmennya terhadap parameter Arab untuk perdamaian dengan Israel yang diungkapkan dalam Inisiatif Arab yang diusulkan Saudi 2002, yang menyerukan normalisasi hubungan dengan Israel dengan imbalan penarikan dari wilayah yang diduduki pada tahun 1967.
Setelah Mesir dan Yordania menandatangani kesepakatan yang disponsori AS untuk menormalkan hubungan dengan Israel pada September 2020, UEA mengikuti.
Tiga negara Arab lainnya – Bahrain, Maroko dan Sudan – bergabung dengan UEA dalam langkah kontroversial yang dikenal sebagai Kesepakatan Abraham.
Israel menduduki Yerusalem Timur selama perang Arab-Israel 1967 dan mencaplok kota itu pada 1980 dalam sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.
(Resa/TRTWorld/The Atlantic)