ISLAMTODAY ID – Sisa kapal karam Spanyol berusia 300 tahun menjadi harta karun dan perebutan antara pemerintah Kolombia dengan Perusahaan Swiss yang melakukan pemulihan.
Sisa-sisa bangkai kapal adalah bagian dari warisan arkeologi negara dan tidak dapat diserahkan.
Hal itu berarti perusahaan Swiss yang dikontrak untuk melakukan pemulihan tidak dapat menerima bagian dari harta sebagai pembayaran.
Harta karun dari kapal karam Spanyol berusia 300 tahun tidak akan digunakan sebagai bentuk pembayaran untuk pemulihan kapal.
“Sejak kami menjabat, kami telah berkonsentrasi pada solusi untuk menghindari penyerahan sebagian dari warisan tenggelam kapal San Jose sebagai pembayaran dalam bentuk barang untuk pencetus kemitraan publik-swasta,” ungkap Wakil Presiden dan Menteri Luar Negeri Marta Lucia Ramirez mengatakan pada hari Senin (7/3).
Pernyataan tersebut mengacu pada Konsultan Arkeologi Maritim perusahaan Swiss, yang dikontrak untuk melakukan pemulihan.
Galleon San Jose, yang dianggap oleh para sejarawan membawa emas, perak, dan zamrud yang bernilai miliaran dolar hari ini, tenggelam pada tahun 1708 di dekat pelabuhan Cartagena di Karibia, Kolombia.
Puing-puingnya ditemukan pada tahun 2015.
Galleon dan pemulihannya telah menjadi subyek litigasi selama beberapa dekade.
Sisa-sisa kapal karam adalah bagian dari warisan arkeologi negara dan tidak dapat diserahkan yang berarti Konsultan Arkeologi Maritim tidak dapat melaksanakan kontrak pemulihan dan menerima bagian dari harta sebagai pembayaran.
Kolombia akan menyusun kontrak baru untuk pemulihan galleon, ungkap pernyataan itu.
Sementara itu, email ke perusahaan yang meminta komentar tidak segera dikembalikan.
Spanyol Klaim Galleon
Spanyol juga mengklaim hak atas sisa-sisa kapal, dengan alasan itu masih milik Spanyol dan sisa-sisa 570 warga Spanyol yang terkandung di dalam bangkai kapal harus dihormati.
“Kami telah berbicara dengan pihak berwenang Spanyol sehingga (pemulihan) dapat dilakukan dengan jaminan terbesar dari pelestarian warisan yang terendam, yang kekayaannya tak ternilai harganya dan yang penyelamatannya seharusnya hanya menjadi kontribusi bagi pengetahuan dan budaya,” ungkap Ramirez, seperti dilansir dari TRTWorld, Selasa (8/3).
San Jose adalah bagian dari armada Raja Philip V dan tenggelam dalam baku tembak dengan armada Inggris.
(Resa/TRTWorld)