ISLAMTODAY ID – Rekaman yang beredar di media sosial menunjukkan buldoser menghancurkan bagian dari tugu peringatan berbentuk obelisk di ibu kota Sanaa.
Turki telah mengutuk pemberontak Houthi Yaman karena mencoba meruntuhkan sebuah monumen di sebuah pemakaman yang didedikasikan untuk tentara Turki di kota Sanaa, menyebutnya sebagai “serangan berbahaya”.
Rekaman yang beredar di media sosial menunjukkan buldoser menghancurkan bagian dari tugu peringatan berbentuk obelisk selama akhir pekan, sementara rekaman lain menunjukkan puing-puing berserakan di sekitar lokasi.
Pemakaman Peringatan Turki Sanaa secara resmi diresmikan oleh mantan presiden Turki Abdullah Gul pada tahun 2011 untuk memperingati tentara Turki yang gugur selama 400 tahun pemerintahan Ottoman di Yaman.
Tugu peringatan itu terletak di selatan kota tua Sanaa, dekat dengan markas besar Kementerian Pertahanan Yaman.
Hussein al-Ezzi, wakil menteri luar negeri Houthi, mentweet pada hari Sabtu (12/3) bahwa tindakan penghancuran itu rutin dan bahwa penghancuran semacam itu “biasanya terjadi di semua negara dan di setiap waktu dan tempat”.
Namun, Kementerian Luar Negeri Turki mengutuk pembongkaran tugu peringatan tersebut pada hari Sabtu (12/3), dengan menyatakan: “Warisan Turki di Yaman adalah simbol dari sejarah bersama dan hubungan yang mengakar dengannya.”
Kementerian menambahkan bahwa “tidak menghormati itu [peringatan] tidak dapat diterima”.
Kementerian menyerukan Houthi untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi pada tugu peringatan itu dan menghukum para pelakunya.
Ezzi mentweet bahwa tugu peringatan itu mengalami “kekurangan teknis” yang tidak diperhatikan oleh para insinyur selama konstruksi.
“Jangan sampai ada yang kecewa dengan pembongkaran monumen ini karena sebenarnya tidak perlu,” ujar Ezzi, seperti dilansir dari MEE, Senin (14/3).
“Ini mengingatkan sisi negatif dari sejarah dua bangsa yang bersaudara, yaitu sisi darah, perang dan rasa sakit yang luar biasa.”
“Di sisi lain, itu memprovokasi perasaan keluarga Yaman yang murah hati yang berkorban untuk negara mereka di era sejarah itu,” tweetnya, menyarankan agar peringatan itu diganti dengan “alternatif yang indah”.
Sanaa jatuh di bawah kekuasaan Houthi pada tahun 2014, dan sejak itu Houthi telah terlibat dalam perang dengan pemerintah Yaman yang diakui secara internasional, yang didukung oleh Arab Saudi.
Pada Februari 2021, pemerintahan Presiden AS Joe Biden menghapus kelompok itu dari daftar teroris dan menarik dukungan Washington untuk operasi militer ofensif dalam perang koalisi pimpinan Saudi di Yaman.
(Resa/MEE)