ISLAMTODAY — Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan bahwa mencabut embargo beberapa “sekutu” Turki pada industri pertahanan Ankara adalah “kepentingan kita bersama,” demikian pernyataannya usai pertemuan tingkat tinggi para pemimpin NATO pada Kamis (24/3).
Ketika berbicara pada konferensi pers di Brussels setelah KTT luar biasa NATO, Erdogan mengatakan “embargo rahasia dan terbuka di antara sekutu” bahkan tidak boleh diangkat untuk diskusi, apalagi diterapkan.
Erdogan menenkankan pihaknya telah menyampaikan harapan Turki tentang masalah ini dengan para pemimpin sekutu yang menghadiri KTT Luar Biasa NATO.
Erdogan mengatakan Ankara akan terus berkontribusi pada tindakan pencegahan dan pertahanan NATO tetapi mengharapkan solidaritas yang sama sebagai balasannya.
Mengenai perang antara Rusia dan Ukraina, Erdogan mengatakan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy ingin Turki menengahi pembicaraan dengan Moskow.
Ia menyebut bahwa Rusia juga memandang mediasi Turki secara positif, menekankan bahwa Ankara terus melakukan “kontak intens” dengan Ukraina dan Rusia untuk mengakhiri perang “sesegera mungkin.”
“Jika ada permintaan agar Turki mengambil peran mediasi, kami siap untuk itu,” tegasnya.
Erdogan menegaskan bahwa kemerdekaan Ukraina harus menjadi “prioritas utama,”
Turki menggunakan kekuatannya di bawah Konvensi Montreux 1936 untuk mengurangi ketegangan antara kedua belah pihak.
Ia menambahkan tujuan utama negaranya adalah untuk mendamaikan para pihak, Erdogan mengatakan bahwa “setiap metode pendekatan terhadap krisis Rusia-Ukraina yang tidak memprioritaskan perdamaian akan mengakibatkan bencana.”
Solusi untuk perang harus didasarkan pada “formula yang kredibel” yang dapat diterima oleh Rusia, Ukraina, dan komunitas internasional, tukasnya.
Erdogan juga mengatakan bahwa NATO harus bertindak secara realistis dan strategis sambil mempertahankan dukungan politik dan praktis untuk Ukraina dalam kondisi perang saat ini.
Sembari mengulangi seruan lama untuk reformasi dalam arsitektur keamanan global, Ia mengatakan bahwa Dewan Keamanan PBB khususnya “pasti harus tunduk pada reformasi serius.”
Mengenai krisis pengungsi yang sedang berlangsung, Erdogan mengatakan semua orang, “terutama negara-negara Eropa,” harus mendukung, membantu meringankan masalah pengungsi yang datang ke rumah mereka.[Anadolu]