ISLAMTODAY ID– Artikel ini ditulis oleh Paul Joseph Watson melalui Summit News, dengan judul Americans Are “In Charge” Of The War Says French Journalist Who Returned From Ukraine.
Seorang jurnalis Prancis yang kembali dari Ukraina setelah tiba dengan pejuang sukarelawan mengatakan kepada penyiar CNews bahwa orang Amerika secara langsung “bertanggung jawab” atas perang di lapangan.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh koresponden senior internasional Le Figaro, Georges Malbrunot.
Malbrunot mengatakan dia telah menemani pejuang sukarelawan Prancis, dua di antaranya sebelumnya berperang melawan ISIS.
“Saya terkejut, dan begitu juga mereka, untuk mengetahui bahwa untuk dapat memasuki tentara Ukraina, orang Amerika yang bertanggung jawab,” ungkap Malbrunot, seperti dilansir dari ZeroHedge, Rabu (13/4).
Menambahkan bahwa dia dan para sukarelawan “hampir ditangkap” oleh Amerika, yang menyatakan bahwa mereka yang bertanggung jawab, jurnalis tersebut kemudian mengungkapkan bahwa mereka dipaksa untuk menandatangani kontrak “sampai akhir perang.”
“Dan siapa yang bertanggung jawab? Ini orang Amerika, saya melihatnya dengan mata kepala sendiri,” ungkap Malbrunot,
“Saya pikir saya bersama brigade internasional, dan ternyata saya menghadapi Pentagon.”
Malbrunot juga menyebutkan Amerika menyediakan Ukraina dengan drone bunuh diri switchblade, sesuatu yang disorot oleh Menteri Pertahanan Lloyd Austin dalam tweet yang mengungkapkan tentara Ukraina sedang dilatih untuk menggunakan perangkat di Biloxi, Mississippi.
Mengutip sumber intelijen Prancis, Malbrunot juga mentweet bahwa unit SAS Inggris “telah hadir di Ukraina sejak awal perang, seperti halnya Delta Amerika.”
Rusia tampaknya sangat menyadari “perang rahasia” yang dilancarkan di Ukraina oleh pasukan komando asing yang telah berada di wilayah tersebut sejak Februari.
Baik Amerika Serikat dan Inggris telah secara terbuka menyatakan bahwa tidak akan ada “sepatu bot di tanah” di Ukraina, tetapi tampaknya telah ada kehadiran militer AS-Inggris sejak dimulainya perang.
“Jajak pendapat menunjukkan menjelang perang, sebagian besar orang Amerika ingin pemerintah kita tidak ikut campur, tetapi para pemimpin kita tahu yang terbaik dan lebih dari senang untuk mengambil risiko Perang Dunia III dalam membela rezim boneka Ukraina,” tulis Chris Menahan.
(Resa/ZeroHedge)