ISLAMTODAY ID- Hampir setengah dari siswa yang diwawancarai di negara bagian California melaporkan mengalami intimidasi karena menjadi Muslim, sebuah laporan baru oleh Council on American-Islamic Relations menemukan.
Hasil wawancara dengan 700 siswa Muslim di sekolah-sekolah di negara bagian California menemukan tingkat intimidasi, pelecehan, dan diskriminasi tinggi oleh teman sebaya dan orang dewasa, termasuk guru.
Sebuah laporan yang dilakukan pada tahun 2021 oleh Council on American-Islamic Relations (CAIR) menemukan bahwa hampir setengah dari siswa, 47,1 persen, dilaporkan diintimidasi karena menjadi Muslim.
Jumlah itu lebih dari dua kali lipat rata-rata nasional yang dilaporkan sebesar 20 persen.
“Siswa Muslim dari segala usia telah dikucilkan dan diperlakukan dengan buruk di masa lalu karena keyakinan dan persepsi mereka, namun jelas salah, terkait dengan 9/11 dan tindakan terorisme lainnya,” ungkap Amr Shabaik, pengacara pengelola hak-hak sipil untuk CAIR-LA, seperti dilansir dari TRTWorld, Ahad (17/4).
“Seringkali, peristiwa seperti itu bermanifestasi dalam bentuk intimidasi oleh siswa lain, kurangnya tindakan pencegahan dan pelaporan oleh pejabat sekolah, dan kurangnya pelatihan bagi para pendidik tentang bagaimana memediasi atau mengurangi intimidasi yang bermuatan agama, ras, dan etnis,” ungkap Shabaik.
Lebih dari separuh responden, 55,73 % melaporkan merasa tidak aman, tidak diinginkan, atau tidak nyaman di sekolah karena identitas Muslim mereka.
Lebih lanjut, laporan ini adalah level tertinggi yang dilaporkan sejak CAIR-California mulai melakukan survei pada 2013.
“Saya terus-menerus dipanggil Osama bin Laden oleh orang yang sama yang akan memberi tahu saya bahwa saya melihat Bom dengan penekanan besar pada kata bom,” ungkap seorang mahasiswi berusia 18 tahun dari Brentwood.
Pelecehan Atas Jilbab
Laporan tersebut selanjutnya mendokumentasikan bahwa hampir satu dari tiga siswa, 30,12 % muslimah yang mengenakan jilbab mengalami kerkerasan.
“Orang-orang secara verbal melecehkan saya karena menjadi Muslim,” ungkap seorang wanita muda, 18, dari Redwood City kepada survei tersebut.
“(Mereka) mengejek saya dan Islam dan jilbab saya ditarik oleh teman sekelas tanpa alasan.”
Laporan tersebut juga menemukan sekitar sepertiga siswa mengalami atau menyaksikan beberapa bentuk cyberbullying.
Salah satu temuan yang lebih mengganggu menunjukkan bahwa hampir satu dari empat responden, 23,5 persen, melaporkan bahwa seorang guru, administrator, atau orang dewasa lainnya di sekolah mereka membuat komentar ofensif tentang Islam atau Muslim.
“Seorang siswi perempuan berusia 16 tahun dari Orange County melaporkan bahwa ‘gurunya menyerang [dia] di depan kelas [dia]’,” ungkap Shabaik.
“Mengatakan hal-hal seperti ‘teroris’ dan ‘kamu tidak pantas berada di sini’.”
(Resa/TRTWorld)