ISLAMTODAY ID-Jaksa Agung Akram al Khatieb mengatakan peluru yang menewaskan Shireen Abu Akleh adalah peluru 5,56 mm dengan komponen baja yang digunakan oleh pasukan NATO.
Jaksa Agung Otoritas Palestina mengatakan bahwa penyelidikannya membuktikan seorang tentara Israel menembak jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh dalam pembunuhan yang ditargetkan di Jenin pada 11 Mei.
Mengumumkan hasil penyelidikannya pada konferensi pers di kota Ramallah, Tepi Barat yang diduduki pada hari Kamis (26/5), Jaksa Agung Palestina Akram al Khatieb mengatakan dia telah menentukan tidak ada orang Palestina bersenjata di daerah terdekat di mana Abu Akleh berada.
“Satu-satunya penembakan adalah oleh pasukan pendudukan, dengan tujuan membunuh,” ujarnya, seperti dilansir dari TRTWorld, Jumat (27/5).
Abu Akleh berada dalam kelompok wartawan yang mengenakan helm dan rompi pelindung bertanda “pers.”
Dia mengatakan tentara melihat para jurnalis dan tahu bahwa mereka adalah jurnalis.
Dia menuduh Israel menembaknya “secara langsung dan sengaja” ketika dia mencoba melarikan diri.
Lebih lanjut, dia juga mengulangi posisi Palestina bahwa peluru tidak akan diserahkan kepada Israel untuk dipelajari.
“Mereka memutuskan untuk tidak menunjukkan gambar peluru itu “untuk menghilangkan kebohongan baru mereka, ” ujar al Khatieb.
Al Khatieb mengatakan penyelidikannya didasarkan pada wawancara dengan saksi, pemeriksaan tempat kejadian dan laporan medis forensik.
Peluru yang menewaskan Abu Akleh adalah peluru 5,56 mm dengan komponen baja yang digunakan oleh pasukan NATO, katanya. Sementara itu, tidak ada tanggapan segera dari Israel.
Catatan Buruk Penyelidikan Israel
Temuan itu menggemakan hasil penyelidikan awal yang diumumkan hampir dua minggu lalu dan diharapkan secara luas.
Israel kemungkinan akan menolak laporan itu karena bias dan tidak berdasar.
Abu Akleh, seorang reporter veteran Palestina-Amerika untuk layanan Arab Al Jazeera, ditembak di kepala pada 11 Mei selama serangan militer Israel di kota Jenin di Tepi Barat yang diduduki.
Saksi dan pejabat Palestina mengatakan dia terkena tembakan Israel. Israel mengatakan dia ditembak selama pertempuran antara tentara Israel dan pejuang Palestina.
Selain itu, saksi Palestina mengatakan tidak ada bentrokan di dekat dia.
Palestina telah menolak untuk menyerahkan peluru itu kepada Israel atau bekerja sama dengannya dengan cara apa pun, dengan mengatakan Israel tidak dapat dipercaya untuk menyelidiki perilakunya sendiri.
Kelompok-kelompok hak asasi mengatakan Israel memiliki catatan buruk dalam penyelidikan ketika pasukan keamanan menembak warga Palestina, dengan kasus-kasus yang sering mendekam selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun sebelum ditutup secara diam-diam.
(Resa/TRTWorld)