ISLAMTODAY ID- Stasiun Luar Angkasa Tiangong China beroperasi dan siap untuk menyaingi Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dan datang pada saat ISS terkunci dalam pertempuran politik sengit antara Rusia dan AS karena perang Ukraina.
Bloomberg melaporkan bahwa pesawat ruang angkasa Shenzhou-14, di atas roket pembawa Long March-2F, dipindahkan ke landasan peluncuran di Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan di barat laut China pada hari Ahad (29/5).
Pesawat ruang angkasa berawak Shenzhou-14 akan mengangkut tiga astronot ke Tiangong pada awal Juni untuk misi enam bulan.
China akan memiliki tahun yang sibuk untuk memperluas Tiangong. Sebanyak enam penerbangan antariksa akan dilakukan tahun ini.
Pada bulan Mei, sebuah pesawat ruang angkasa kargo mengirimkan pasokan ke stasiun. Berikutnya adalah pesawat ruang angkasa berawak manusia Shenzhou-14.
Kemudian peluncuran modul lab Wentian pada bulan Juni. Peluncuran modul inti Tianhe pada bulan Juli dan modul lab lainnya pada bulan Oktober.
Tiga astronot lainnya di pesawat ruang angkasa berawak manusia Shenzhou-15 akan diambil akhir tahun ini untuk tinggal di orbit selama enam bulan.
Pekan lalu, China merilis gambar Tiangong yang belum pernah dilihat sebelumnya, mengorbit di atas Bumi pada jarak 250 mil, seperti dilansir dari ZeroHedge, Selasa (31/5).
Di bawah Presiden Xi Jinping, China memiliki rencana ekspansi ambisius untuk Tiangong. Pada bulan April, Beijing mengundang mitra internasional dan komersial ke stasiun baru saat Rusia keluar dari ISS.
Ketidakpastian yang mencengkeram ISS karena sanksi Washington terhadap Rusia karena menginvasi Ukraina telah mendorong Rusia dan China lebih dekat.
Sebelum konflik Ukraina, badan antariksa Rusia Roscosmos menandatangani nota kesepahaman dengan Badan Antariksa Nasional China, setuju untuk bekerja sama di stasiun penelitian bulan internasional.
Perlombaan untuk dominasi ruang angkasa tampaknya berubah menjadi arena permainan multi-kutub—sekutu AS dan Eropa melawan Rusia dan China.
Dengan pensiunnya ISS pada tahun 2030, Tiangong China akan menjadi satu-satunya stasiun luar angkasa yang beroperasi kecuali AS memiliki penggantinya.
AS telah menikmati dominasi luar angkasa selama beberapa dekade, meskipun kesenjangan tampaknya semakin dekat.
(Resa/ZeroHedge)