ISLAMTODAY ID-Beijing mengatakan “tidak akan pernah membiarkan negara mana pun melanggar kedaulatan dan keamanan China dengan dalih kebebasan navigasi”.
China telah membela pilot militernya, dengan mengatakan mereka bertindak dengan benar dan melindungi kedaulatannya.
Pernyataan tersebut menyusul serentetan pesawat militer Kanada dan Australia yang melakukan perjalanan di dekat wilayah China.
Kanada dan Australia mengatakan bahwa pesawat China terlibat dalam manuver berisiko dengan pesawat mereka di atas Pasifik.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Wu Qian mengatakan pada hari Senin (6/6) bahwa China “dengan cepat mengambil langkah-langkah yang wajar, kuat dan profesional dalam menanggapi tindakan provokatif Kanada dan operasi yang tidak ramah dan tidak profesional.”
Pekan lalu, militer Kanada menuduh pesawat China tidak mengikuti norma keselamatan internasional pada beberapa kesempatan dan membahayakan awak Kanada.
Sebuah pernyataan 1 Juni mengatakan pesawat China mencoba mengalihkan pesawat patroli jarak jauh Kanada dari jalurnya, dan kru harus mengubah arah dengan cepat untuk menghindari potensi tabrakan.
“Interaksi semacam itu … menjadi perhatian dan frekuensinya meningkat,” ungkap pernyataan itu, seperti dilansir dari TRTWorld, Senin (6/6).
Pesawat Kanada dikerahkan dari 26 April hingga 26 Mei untuk bergabung dengan negara-negara lain dalam mengawasi transfer bahan bakar antar kapal di laut yang dapat membantu Korea Utara menghindari sanksi PBB atas uji coba rudal dan nuklirnya.
Tindakan Provokatif
Wu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Kanada telah meningkatkan pengintaian dekat China dengan dalih menerapkan sanksi PBB.
Dia mengatakan Kanada akan bertanggung jawab atas segala konsekuensi serius dari apa yang dia sebut tindakan berisiko dan provokatif.
Dalam insiden terpisah, Perdana Menteri Australia yang baru terpilih Anthony Albanese, dalam kunjungannya ke Indonesia pada hari Senin, menyebut tindakan jet tempur China pada 26 Mei sebagai tindakan agresi yang berbahaya terhadap pesawat angkatan udara Australia yang melakukan pengawasan udara di Laut China Selatan.
J-16 China dipercepat dan memotong di depan pesawat Australia, melepaskan sekam dengan potongan-potongan kecil aluminium yang tersedot ke mesin yang terakhir, Menteri Pertahanan Australia Richard Marles mengatakan Ahad (5/6).
Kementerian Pertahanan China belum mengomentari insiden tersebut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Zhao Lijian mengatakan militer China selalu melakukan operasi berdasarkan hukum dan praktik internasional dan dengan cara yang aman dan profesional.
“Kami mendesak Australia untuk menghormati kepentingan keamanan nasional dan keprihatinan utama China, dan untuk berhati-hati dengan kata-kata dan perbuatannya untuk menghindari kesalahan perhitungan yang dapat menyebabkan konsekuensi serius,” ungkapnya.
Zhao mengatakan China tidak akan membiarkan negara mana pun melanggar kedaulatannya atas nama kebebasan navigasi.
(Resa/TRTWorld)