ISLAMTODAY ID-Penghinaan Nabi Muhammad SAW oleh pejabat India mendapat respon ancaman serangan bunuh diri dari kelompok teroris Al-Qaeda.
Saat ini, polisi berada dalam siaga tinggi di seluruh India.
Al-Qaeda di Anak Benua India (AQIS) merilis sebuah surat pada hari Senin (6/6) yang mengatakan negara bagian Delhi, Mumbai, Uttar Pradesh dan Gujarat akan menjadi sasaran.
Kelompok tersebut bersumpah untuk menggunakan anak-anak sebagai pelaku bom bunuh diri, dan menyerang politisi Hindu yang tinggal di kompleks yang dibentengi.
Pemerintah India mengatakan mereka menanggapi ancaman itu dengan serius, dan polisi di negara bagian yang terdaftar sedang dalam siaga tinggi.
Langkah ini mengikuti gelombang kemarahan Muslim global atas komentar yang dibuat oleh Nupur Sharma, juru bicara nasional Partai Bharatiya Janata (BJP) India.
Pada tanggal 26 Mei, Sharma mengambil bagian dalam debat TV dan mengungkapkan pandangannya tentang Nabi Muhammad dan istrinya Aisha.
Video itu kemudian menjadi viral, dan dikutuk oleh banyak Muslim sebagai penistaan.
Reaksi tersebut membuat Sharma dan kepala media Delhi dari BJP, Naveen Kumar Jindal – yang men-tweet tentang Nabi dan kemudian menghapus pesan tersebut ditangguhkan oleh BJP.
Sharma kemudian meminta maaf di Twitter, mengeklaim bahwa dia tidak pernah bermaksud menghina keyakinan agama siapa pun.
Wanita berusia 37 tahun itu bersikeras bahwa komentarnya sebagai tanggapan atas “penghinaan dan ketidakhormatan yang terus menerus” terhadap dewa Hindu Mahadev yang dibuat selama debat.
“Dengan ini saya menarik pernyataan saya tanpa syarat,” tulisnya, seperti dilansir dari RT, Rabu (8/6).
Permintaan maafnya gagal memadamkan kemarahan Muslim, yang telah menyebar jauh ke luar India.
Pada hari Selasa (7/6), Indonesia, UEA, Maladewa, Yordania, Bahrain, Libya, Qatar, Kuwait, Iran, Arab Saudi, Oman, dan Afghanistan semuanya telah mengajukan keluhan resmi atas komentar anggota BJP.
Indonesia yang berpenduduk muslim terbesar di dunia, telah memanggil duta besar India di Jakarta.
Bahrain mengecam pernyataan itu sebagai “provokasi terhadap perasaan Muslim dan hasutan untuk kebencian agama.”
Tagar #ShameOnBJP juga menjadi trending di Twitter.
Namun, ada juga banyak pengguna yang mendukung Sharma dan bersikeras bahwa pemerintah Modi tidak boleh menyerah pada tekanan dari dunia Muslim.
(Resa/RT)