ISLAMTODAY ID-Keterlibatan AS yang terbatas dalam kehidupan negara-negara Afrika telah menempatkannya di belakang Inggris dan UE dalam daftar negara asing yang paling disukai oleh populasi muda di benua itu.
China telah menggatikan AS sebagai negara yang dilihat paling positif oleh kaum muda Afrika di antara-negara di luar benua, menurut survei yang melibatkan wawancara tatap muka mendalam yang dilakukan oleh Ichikowitz Family Foundation.
Sekitar 76% pemuda Afrika memiliki pandangan positif tentang pengaruh Cina di negara dan kehidupan mereka, dengan 54% dari semua yang diwawancarai mengklaim bahwa negara Asia memiliki “banyak pengaruh di negara mereka”.
Pada saat yang sama, 72% anak muda Afrika dilaporkan memiliki pandangan positif tentang AS.
Survei sebelumnya yang dilakukan pada tahun 2020, melukiskan gambaran yang berbeda, dengan 83% responden memiliki pandangan positif tentang AS dan 79% dari China.
Meskipun popularitas Beijing di benua itu surut pada tahun 2022, itu masih merupakan negara yang paling disukai selain negara Afrika itu sendiri (dengan Afrika Selatan menjadi pemimpin dengan 80%).
Ketua yayasan, Ivor Ichikowitz, menjelaskan bahwa hal itu disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor: terutama, keterlibatan AS yang relatif terbatas dengan benua itu dan investasi China di dalamnya.
“Tidak diragukan lagi bahwa China adalah pemain dominan di Afrika saat ini […] kami melihat pengakuan atas fakta bahwa China terlibat di Afrika pada saat yang lain sedikit. Di Afrika, Amerika memainkan peran yang sangat terbatas. , itu sebenarnya memainkan peran yang sangat tidak signifikan dalam hal investasi aktual, perdagangan aktual, pembangunan infrastruktur yang sebenarnya,” ungkap Ichikowitz, seperti dilansir dari Sputniknews, Selasa (14/6).
Dalam popularitasnya di kalangan pemuda benua, AS berada di belakang Inggris dan Uni Eropa, tetapi tetap berada di depan negara-negara lain di antara 15 besar, termasuk Prancis dengan 66%, India dengan 68% dan Rusia dengan 63%.
Survei menunjukkan bahwa penduduk muda Rwanda, Malawi, dan Nigeria kemungkinan besar memiliki opini positif tentang Cina dan pengaruhnya terhadap negara mereka.
Namun, pandangan positif seperti itu tidak melindungi Beijing dari hal-hal negatif.
Sebanyak 56% diantaranya percaya teori konspirasi yang tidak berdasar bahwa China menciptakan dan sengaja menyebarkan virus corona.
Pada saat yang sama, hampir setengah dari populasi muda (39%) penggunaan vaksin COVID-19.
Beijing berulang kali membantah tuduhan yang tidak berdasar tentang eksperimen virus corona dan bahkan membantah teori awal bahwa penyakit itu berasal dari China.
Petugas medis China adalah yang pertama dilaporkan secara resmi melaporkan kasus pertama virus corona yang menginfeksi manusia pada Desember 2019.
(Resa/Sputniknews)