ISLAMTODAY ID-Gazprom Rusia memperlambat pengiriman gas dari pipa Nord Stream dengan alasan masalah teknis yang disebabkan oleh sanksi Barat.
Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck mengutuk keputusan raksasa energi Rusia Gazprom tersebut dan mengeklaim langkah itu bermotif politik.
“Saya mendapat kesan bahwa apa yang terjadi kemarin adalah keputusan politik dan bukan keputusan yang dapat dibenarkan secara teknis,” ungkap Habeck kepada wartawan, Rabu (15/6), seperti dilansir dari RT, Rabu (15/6).
Raksasa energi Saint Petersburg mengatakan akan mengurangi kapasitas pasokan gas melalui pipa Nord Stream sebesar 67 juta meter kubik per hari menjadi sekitar 100 juta meter kubik.
Perusahaan menjelaskan bahwa mereka harus menghentikan operasi di satu lagi unit pompa Siemens, menyalahkan masalah teknis pada sanksi Barat.
Masalah teknis yang dimaksud adalah unit pemompaan gas yang diperbaiki untuk pipa North Stream tidak dapat dikembalikan dari pabrik di Kanada karena embargo negara tersebut terhadap Rusia.
“Karena berakhirnya waktu sebelum perbaikan (sesuai dengan instruksi Rostekhnadzor dan dengan mempertimbangkan kondisi teknis unit), Gazprom menghentikan pengoperasian unit pompa gas Siemens lainnya di stasiun kompresor Portovaya,” ungkap perusahaan.
Bagaimanapun, Habeck menantang penilaian ini dan mengungkapkan keraguan bahwa mematikan satu unit sebenarnya dapat mempengaruhi sekitar 40% dari aliran.
Menteri juga mengatakan pekerjaan pemeliharaan pada pipa yang akan memiliki efek “relevan” pada aliran itu akan dilakukan oleh Siemens hanya pada musim gugur tahun ini.
Habeck juga mengeklaim bahwa pekerjaan pemeliharaan tidak dikenakan sanksi terhadap Rusia, mengungkapkan bahwa ia secara pribadi berkonsultasi dengan Komisi Eropa mengenai masalah ini.
Berlin juga sedang dalam pembicaraan dengan Ottawa untuk menentukan apakah unit pompa yang terjebak di Kanada termasuk dalam sanksi atau tidak, kata Habeck.
Nord Stream, mengalir di bawah Laut Baltik, menghubungkan stasiun kompresor Portovaya di Rusia ke mitranya di Greifswald di timur laut Jerman.
Pasar Eropa menerima sekitar 55 miliar meter kubik gas per tahun melalui pipa.
(Resa/RT)