ISLAMTODAY ID-Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan harga pupuk dan energi naik pada tahun lalu yang berdampak pada semua panen termasuk beras dan jagung.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres telah memperingatkan “krisis kelaparan global yang belum pernah terjadi sebelumnya,” dengan mengatakan tahun depan bisa lebih buruk.
“Perang di Ukraina telah menambah masalah yang telah muncul selama bertahun-tahun: gangguan iklim, pandemi Covid-19, dan pemulihan yang sangat tidak merata,” ungkap Guterres dalam pidatonya di Konferensi Tingkat Menteri PBB tentang ketahanan pangan pada hari Jumat (24/6), seperti dilansir dari TRTWorld, Sabtu (25/6).
“Ada risiko nyata bahwa kelaparan ganda akan diumumkan pada 2022. Dan 2023 bisa lebih buruk lagi,” tambahnya.
Dia mengingat kunjungannya ke wilayah Sahel di Afrika bulan lalu, di mana dia mengatakan diperingatkan oleh para pemimpin di sana bahwa “situasi berbahaya bisa berubah menjadi bencana” kecuali tindakan segera diambil.
Dia mengatakan Tanduk Afrika juga mengalami kekeringan terburuk dalam beberapa dekade.
Kekurangan Pangan Global
Dalam dua tahun terakhir, jumlah orang yang sangat rawan pangan di seluruh dunia telah meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 276 juta, menurut Program Pangan Dunia (WFP).
Guterres menekankan dampak buruk panen beras dan jagung yang dikhawatirkan mempengaruhi miliaran orang di seluruh Asia, Afrika dan Amerika.
“Masalah akses pangan tahun ini bisa menjadi kelangkaan pangan global tahun depan,” ungkapnya.
“Tidak ada negara yang kebal terhadap dampak sosial dan ekonomi dari bencana seperti itu.”
(Resa/TRTWorld)