ISLAMTODAY ID- Sebuah ledakan gas beracun telah menewaskan sedikitnya 10 orang dan melukai lebih dari 250, ketika awan gas kuning tiba-tiba menyelimuti pelabuhan Aqaba Yordania.
Pemerintah Yordania telah membentuk tim yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri Mazen al Faraya untuk menyelidiki kecelakaan itu dan mengambil tindakan yang diperlukan.
Rekaman di TV milik negara Al Mamlaka menunjukkan sebuah silinder besar yang dikatakan membawa sekitar 30 ton gas, jatuh dari derek di kapal yang ditambatkan.
Insiden tersebut menyebabkan pelepasan awan gas dengan kekerasan pada hari Senin (27/6).
Korban tewas naik menjadi 10, juru bicara pemerintah Faisal al Shaboul mengatakan, merevisi jumlah korban awal lima tewas.
Sedikitnya 251 orang terluka, juru bicara pertahanan sipil Amer al Sartawy melaporkan.
“Spesialis dan tim zat berbahaya di pertahanan sipil sedang menangani insiden itu,” tambah Sartawy, seperti dilansir dari TRTWorld, Senin (27/6)
Daerah terdekat dievakuasi dan penduduk disuruh tinggal di dalam rumah.
“Sebuah tali besi yang membawa wadah berisi zat beracun putus, mengakibatkan jatuh dan lepasnya zat beracun itu,” ungkap wakil kepala Otoritas Pelabuhan Wilayah Aqaba, Haji Hassan, kepada Al Mamlaka.
Saluran tersebut juga mengutip mantan kepala perusahaan yang mengoperasikan pelabuhan, Mohammed al Mubaidin yang mengatakan bahwa sebuah kapal telah menunggu untuk memuat hampir 20 kontainer gas cair yang “mengandung persentase klorin yang sangat tinggi”.
Namun dia menambahkan bahwa gasnya berat dan “tidak mudah bagi awan gasnya untuk bergerak… karena terkonsentrasi di satu area dan dipengaruhi oleh pergerakan angin”.
Perdana Menteri Bishr Khasawneh dan Menteri Dalam Negeri Mazen al Faraya menuju ke lokasi kejadian, media pemerintah melaporkan.
“Pemerintah membentuk tim yang dipimpin oleh menteri dalam negeri untuk menyelidiki kecelakaan itu dan mengambil tindakan yang diperlukan,” ungkap al-Shaboul.
Tindakan Evakuasi
Direktur kesehatan Aqaba Jamal Obeidat mengatakan bahwa rumah sakit penuh di daerah itu dan “tidak dapat menerima lebih banyak kasus”.
“Orang-orang yang terluka dalam kondisi sedang hingga kritis,” tambahnya.
Dia meminta penduduk Aqaba untuk “tinggal di rumah mereka dan menutup semua jendela sebagai tindakan pencegahan”, menyatakan bahwa zat kimia itu sangat berbahaya, tanpa merinci apa itu.
Menurut sumber resmi Yordania, pantai selatan Aqaba dievakuasi setelah insiden tersebut.
Pelabuhan Aqaba Yordania adalah satu-satunya terminal laut negara itu dan titik transit untuk sebagian besar impor dan ekspornya.
(Resa/TRTWorld)