ISLAMTODAY ID-Pemerintahan Biden telah memberikan dukungannya di balik potensi penjualan jet tempur F-16 AS ke Türkiye, sehari setelah Ankara mencabut penolakan keanggotaan NATO untuk Finlandia dan Swedia.
Celeste Wallander, Asisten Sekretaris Pertahanan untuk Urusan Keamanan Internasional di Pentagon, mengatakan kepada media pada hari Rabu (29/6) bahwa kemampuan pertahanan Turki yang kuat akan memperkuat pertahanan NATO.
“Amerika Serikat mendukung modernisasi armada tempur Türkiye karena itu merupakan kontribusi bagi keamanan NATO dan oleh karena itu keamanan Amerika,” ungkapnya, seperti dilansir dari TRTWorld, Kamis (30/6).
“Rencana ini sedang dalam pengerjaan. Dan, mereka perlu dikerjakan melalui proses kontrak kami,” tambahnya.
Türkiye mengajukan permintaan pada bulan Oktober ke Amerika Serikat untuk membeli 40 pesawat tempur F-16 buatan Lockheed Martin dan hampir 80 kit modernisasi untuk pesawat tempur yang ada.
Washington sebelumnya tidak secara terbuka menyatakan pendapat apa pun tentang penjualan itu selain mengatakan semua penjualan senjata harus melalui proses hukum yang diperlukan.
Dukungan Penjualan Jet Tempur F-16 ke Turkiye
Senator utama Partai Republik Lindsey Graham mengumumkan dukungannya di balik keputusan AS untuk meningkatkan armada jet tempur F-16 Türkiye.
“Saya mendukung keputusan pemerintahan Biden untuk mendukung penjualan F-16 baru kepada sekutu NATO kami, Türkiye,” Graham yang mewakili Carolina Selatan melalui Twitter.
“Meskipun kami memiliki perbedaan dengan Türkiye, mereka adalah sekutu NATO dan merupakan kepentingan keamanan nasional Amerika untuk meningkatkan kemampuan mereka di wilayah yang bermasalah,” tulisnya.
Dia menambahkan bahwa peningkatan “kemampuan penerbangan Türkiye akan menguntungkan Türkiye, AS, NATO, dan keamanan regional.”
Pada bulan Maret, Departemen Luar Negeri menulis surat kepada beberapa anggota Kongres AS yang menentang penjualan tersebut, mengatakan bahwa hubungan perdagangan pertahanan AS yang “tepat” dengan Türkiye akan melayani kepentingan AS.
Komentar Wallander muncul setelah kesepakatan jam ke-11 yang dicapai pada hari Selasa antara Türkiye, Finlandia dan Swedia setelah empat jam pembicaraan, untuk menghindari kebuntuan pada pertemuan 30 pemimpin NATO yang bertujuan untuk menunjukkan tekad dalam menghadapi serangan Rusia di Ukraina.
Ketiga negara menandatangani kesepakatan di mana Ankara mencabut bloknya pada keanggotaan Finlandia dan Swedia, sementara para kandidat berjanji untuk tidak mendukung PKK dan afiliasinya kelompok YPG/PYD, atau Organisasi Teroris Fetullah (FETO) pimpinan pengusaha berbasis di AS Fetullah Gulen, yang mengatur upaya kudeta 2016 yang gagal di Türkiye.
(Resa/TRTWorld)