ISLAMTODAY ID-Pemuda Palestina berusia 19 tahun ditembak pasukan Israel di Tepi Barat yang diduduki hingga meninggal karena luka-lukanya.
Kementerian Luar Negeri Palestina pada hari Ahad (3/7) mengidentifikasi pemuda itu sebagai Kamel Abdallah Alwaneh, berusia 19 tahun dari dekat kota Jenin di Tepi Barat yang diduduki dan mengutuk pembunuhannya.
Alwaneh ditembak di perut dan tangan kanannya selama konfrontasi yang meletus di Jabaa, selatan kota Jenin, di Tepi Barat yang diduduki.
Sebelumnya, pada Sabtu (2/7) malam pasukan Israel menyerbu kota Jabaa.
Tentara Israel telah melakukan operasi serangan-dan-penangkapan hampir setiap hari di Tepi Barat yang diduduki sejak Maret, yang sering menyebabkan luka atau pembunuhan warga Palestina.
Kematiannya mendambah daftar korban terbaru dalam gelombang kekerasan mematikan di wilayah Palestina yang diduduki dalam beberapa bulan terakhir.
Saudara laki-lakinya juga dibunuh pasukan Israel pada tahun 2003, menurut kantor berita negara Wafa.
Sedangkan, ayahnya dipenjarakan oleh Israel.
Kekejaman Israel
Puluhan warga Palestina tewas dalam serangan militer Israel di Jenin.
Kematian Kamal Alawneh menambah jumlah korban tewas menjadi 28 orang Palestina yang tewas di Jenin oleh pasukan Israel tahun ini.
Hampir 500.000 pemukim ilegal Israel tinggal di lebih dari 130 pemukiman yang tersebar di Tepi Barat yang diduduki, bersama hampir tiga juta warga Palestina yang hidup di bawah kekuasaan militer Israel yang keras.
Dilansir dari MEE, Senin (4/7), Majelis Nasional Keluarga Martir Palestina mengatakan dalam sebuah laporan pada hari Ahad (3/7) bahwa jumlah warga Palestina yang dibunuh oleh pasukan Israel tahun ini hingga 30 Juni telah mencapai 77, termasuk 15 anak di bawah umur.
Laporan itu mengatakan Mohammed Salah yang berusia 14 tahun, dari kota al-Khader di Betlehem, adalah yang termuda di antara orang-orang Palestina yang terbunuh tahun ini.
Direktur majelis, Mohammed Sbeihat, mengatakan warga Palestina tertua yang terbunuh adalah Omar Abdel-Majeed Asaad, dari desa Jaljia di Ramallah, dan Suleiman al-Hathaleen, dari desa Umm al-Khair di Hebron, keduanya berusia 80 tahun.
Sbeihat mengatakan April adalah bulan paling mematikan tahun ini sejauh ini, dengan 23 warga Palestina dibunuh oleh pasukan Israel.
(Resa/TRTWorld/MEE)