ISLAMTODAY ID– Sebagian besar warga Palestina menentang rencana pertemuan pemimpin Mahmoud Abbas dengan Presiden AS Joe Biden karena kebijakan bias Amerika Serikat terhadap mereka.
“Kami memahami bahwa tidak ada gunanya bertemu dengan Pak Biden,” ungkap Sekretaris Jenderal Inisiatif Nasional Palestina Mustafa Barghouti kepada Sputnik, Kamis (14/7)
“Apa yang kita butuhkan adalah kemandirian, persatuan dan persatuan di sekitar strategi bersama untuk perjuangan Palestina dan untuk mencapai kebebasan kita,” ujar Barghouti, yang juga menjabat sebagai Menteri Penerangan di Pemerintah Persatuan, seperti dilansir dari Sputniknews, Jumat (15/7).
Barghouti mengatakan orang-orang Palestina menganggap Biden menghina karena memberi mereka 40 menit dari waktunya untuk mengatasi penderitaan mereka sementara mengalokasikan tiga hari untuk orang Israel.
“Ini benar-benar menghina Palestina untuk mencoba meminggirkan masalah kami dengan cara ini,” ungkap Barghouti.
“Tn. Biden mencintai Israel. Seluruh kebijakannya didikte oleh Israel jadi biarkan dia bertemu dengan orang Israel. Mengapa kita harus bertemu dengannya sehingga dia akan menggunakan itu sebagai kedok upayanya untuk melikuidasi hak-hak kita.”
Biden mengunjungi Timur Tengah untuk pertama kalinya dalam peran sebagai presiden AS.
Perjalanan itu mencakup Israel, termasuk Tepi Barat, dan Arab Saudi dan akan berlangsung hingga 16 Juli.
Presiden AS dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Israel Yair Lapid, Presiden Uni Emirat Arab Mohammed bin Zayed dan pemimpin Palestina Mahmoud Abbas.
Barghouti mengatakan orang-orang Palestina merasakan bias AS yang lengkap dan total terhadap Israel, dan melihat dalam pernyataan AS itu sebagai upaya untuk menyangkal hak-hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri dan kebebasan.
“Apa yang kami lihat adalah upaya Presiden AS dan Israel untuk mencegah kami memiliki hak untuk melawan hak dan kebebasan kami,”ungkapnya.
“Apa yang kami lihat adalah upaya untuk melikuidasi masalah Palestina dan melakukan normalisasi dengan negara-negara Arab dengan mengorbankan rakyat Palestina. Mereka mencoba meminggirkan Palestina dan kami tidak akan membiarkan itu.”
Pada hari Rabu (13/7), gerakan Palestina Hamas mengatakan bahwa mereka menganggap kunjungan Biden ke Israel sebagai tanda dukungan Amerika Serikat untuk pendudukan Israel atas Otoritas Nasional Palestina.
Hamas mengatakan kunjungan Biden juga berfungsi sebagai dukungan bagi Israel dalam apa yang disebutnya agresi terhadap rakyat dan tanah Palestina kami, dan penolakan terhadap hak sah rakyat Palestina atas kebebasan dan kemerdekaan.
(Resa/RT)