ISLAMTODAY ID-Dalam serangan terbesar dari jenisnya, layanan pemerintah online Albania dimatikan setelah serangan siber besar-besaran.
Pemerintah Albania mengatakan halaman webnya dan semua lembaga publik telah ditutup menyusul serangan siber dari sumber yang dirahasiakan.
Sebuah pernyataan mengatakan pada hari Senin (18/7) bahwa serangan siber “luas dan kompleks” dimulai pada hari Jumat (15/7) setelah semua infrastruktur dan sistem pemerintah diisolasi.
Ini dimulai sebagai serangan ransomware di mana para peretas mencoba menyerang sistem kritis, yang bertujuan untuk membuatnya tidak berfungsi.
Pernyataan itu mengatakan “metode yang digunakan oleh para peretas identik dengan serangan tahun lalu yang terlihat di dunia maya internasional,” menyebutkan di Ukraina, Jerman, Lithuania, Malta, Belanda, dan Belgia.
“Untungnya deteksi dini memungkinkan sistem kritis pemerintah untuk menutup, mereka semua “didukung dan aman,” ungkap pemerintahan Albania, seperti dilansir dari TRTWorld, Selasa (19/7).
Dikatakan pihak berwenang Albania bekerja sama dengan para ahli dari Microsoft dan Jones Group International yang berbasis di AS untuk menyelesaikan situasi “dan mengembalikannya ke keadaan normal.”
Pemblokiran layanan publik telah mempengaruhi banyak individu dan perusahaan.
Kementerian Dalam Negeri mengatakan polisi dan layanan sipil utama akan ditawarkan sementara secara langsung di kantor mereka.
Albania, anggota NATO sejak 2009, mengharapkan untuk segera meluncurkan negosiasi keanggotaan penuh dengan Uni Eropa.
Dalam dua tahun terakhir, Albania juga menjadi anggota sementara Dewan Keamanan PBB.
(Resa/TRTWorld)