ISLAMTODAY ID- Wakil Perdana Menteri Ukraina Iriana Vereschuk mengecam atas dekrit kontroversial Putin tentang pengajuan permohonan kewarganegaraan Federasi Rusia untuk warga Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dekrit yang memerintahkan agar “semua warga negara Ukraina” diberikan “hak untuk mengajukan permohonan kewarganegaraan Federasi Rusia dengan cara yang disederhanakan.”
Wakil Perdana Menteri Ukraina Irina Vereschuk mengungkapkan pada hari Jumat (22/7) bahwa anggota parlemen bermaksud untuk menjadikan hal tersebut sebagai pelanggaran pidana.
Dalam sebuah posting Telegram, Vereschuk mengatakan bahwa masalah tersebut sebelumnya telah dibahas selama pertemuan tertutup antar departemen, RT melaporkan.
“Pertanyaannya bukan masalah hukum tapi politik. Di satu sisi, paspor penjajah membantu orang biasa untuk bertahan hidup dari pendudukan sementara.
Di sisi lain, bagaimana menjelaskannya kepada warga kita yang siap mati untuk kita semua di garis depan? Termasuk fakta bahwa tidak akan pernah ada paspor Rusia di tanah kami.
Anda dapat berdiskusi panjang dan sulit tentang seluk-beluk hukum, hak asasi manusia, dan kebutuhan untuk bertahan hidup di bawah pendudukan.
Tapi jangan lupa: ada banyak darah Ukraina, militer dan sipil, wanita dan anak-anak di paspor merah Rusia .”
Wakil perdana menteri menyimpulkan, dilansir dari ZeroHedge, Senin (25/7):
“Pengerjaan rancangan undang-undang terus berlanjut, akan ada diskusi, tetapi arahnya telah ditentukan.”
Dua hari lalu, dia menulis di Facebook bahwa paspor dan referendum digunakan oleh Moskow sebagai “senjata, lebih berbahaya daripada rudal.”
Menurutnya, “senjata” ini memungkinkan Rusia untuk membuat warga Ukraina sebagai “perisai hidup” di wilayah yang dikuasainya.
(Resa/ZeroHedge)