ISLAMTODAY ID- Juru bicara Kementerian Pertahanan China Wu Qian menyerukan Washington untuk menghormati kepentingan Beijing dan melupakan gagasan menggunakan Taiwan sebagai alat kontrol.
“Republik Rakyat China (RRC) mendesak AS untuk benar-benar mempertimbangkan kepentingan penting dan keprihatinan serius Beijing, untuk melepaskan ilusi bahwa ia dapat menggunakan Taiwan untuk mengendalikan China, dan tidak mengikuti lebih jauh dan lebih jauh di jalan yang salah,” ungkap Wu Qian mengatakan dalam sebuah pernyataan Senin (8/8), seperti dilansir dari Sputniknews, Senin (8/8).
Dia menambahkan bahwa Amerika Serikat yang harus disalahkan atas ketegangan Taiwan saat ini dan harus menghadapi konsekuensinya.
“Di satu sisi, Amerika Serikat menciptakan krisis, dan di sisi lain, menegaskan kembali kebutuhan untuk mengendalikan dan mengelolanya, mereka mencari alasan dan menutupi pernyataan dan tindakan mereka yang salah, provokasi mereka, mereka bahkan membuat hype publik, memutarbalikkan fakta dan mencoba mengalihkan tanggung jawab,” ungkap Wu Qian.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa tindakan balasan China adalah “peringatan yang diperlukan” yang dibuat sebagai tanggapan atas provokasi AS.
Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) mengatakan pada hari Ahad (7/8) bahwa latihan di lepas pantai Taiwan berlanjut sesuai dengan rencana tentara.
Sementara itu, Kamis lalu China meluncurkan latihan militer skala besar di Selat Taiwan timur sebagai tanggapan atas kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taipei.
Administrasi Keselamatan Maritim China (MSA) mengatakan pada hari Sabtu (6/8) bahwa PLA akan melakukan latihan militer dengan tembakan langsung di bagian selatan Laut Kuning pada 6-15 Agustus.
Pelosi mengunjungi Taipei pada 2-3 Agustus saat melakukan tur Asia meskipun ada peringatan dari China, yang menganggap Taiwan bagian dari wilayahnya dan menentang kontak resmi asing langsung dengan pulau itu.
Dia adalah pejabat tertinggi AS pertama yang mengunjungi Taiwan dalam 25 tahun.
Kunjungan tersebut memicu babak baru ketegangan di Selat Taiwan.
Selain peluncuran latihan militer minggu ini, Beijing memberlakukan sanksi terhadap dua yayasan Taiwan untuk kegiatan separatis.
Lebih lanjut, China menangguhkan ekspor pasir alam ke pulau itu dan impor buah jeruk, serta beberapa jenis produk ikan dari Taiwan.
Kementerian Luar Negeri China mengatakan bahwa Washington dan Taipei belum menghadapi semua konsekuensi negatif dari kunjungan tersebut.
(Resa/Sputniknews)