ISLAMTODAY ID-New Delhi khawatir China akan menggunakan pelabuhan Hambantota Sri Lanka sebagai pangkalan militer di halaman belakang India.
Sri Lanka mengatakan telah meminta China untuk menunda rencana kunjungan kapal China ke negara pulau itu setelah awalnya menyetujui kedatangannya minggu ini.
China menyerah pada tekanan diplomatik dari tetangga India untuk mencegah kapal militer itu keluar.
Yuan Wang 5 dijadwalkan tiba pada hari Kamis (11/8) di pelabuhan Hambantota yang dibangun dan disewa China di selatan Sri Lanka selama lima hari untuk diisi ulang.
Saat ini berlayar di Samudra Hindia timur, menurut Refinitiv Eikon.
Analis keamanan asing menggambarkan Yuan Wang 5 sebagai salah satu kapal pelacak ruang angkasa generasi terbaru China, yang digunakan untuk memantau peluncuran satelit, roket, dan rudal balistik antarbenua.
Pentagon mengatakan kapal Yuan Wang dioperasikan oleh Pasukan Dukungan Strategis Tentara Pembebasan Rakyat.
Pelabuhan senilai USD 1,5 miliar ini berada di dekat rute pengiriman utama dari Asia ke Eropa.
Kementerian luar negeri Sri Lanka mengatakan bahwa pada 12 Juli telah menyetujui kedatangan kapal untuk bulan ini.
Protes Lisan
“Selanjutnya mengingat perlunya konsultasi lebih lanjut, kementerian telah berkomunikasi dengan Kedutaan Besar Republik Rakyat China di Kolombo untuk menunda kunjungan kapal tersebut ke pelabuhan Hambantota,” ungkap kementerian itu dalam sebuah pernyataan, Senin (8/8), seperti dilansir dari TRTWorld, Selasa (9/8).
India mengatakan akhir bulan lalu bahwa pihaknya memantau rencana kunjungan kapal itu, menambahkan bahwa New Delhi akan melindungi keamanan dan kepentingan ekonominya.
India juga mengajukan protes lisan kepada pemerintah Sri Lanka.
Ditanya tentang kontroversi atas kapal itu, juru bicara kementerian luar negeri China Wang Wenbin mengatakan pada konferensi pers reguler bahwa hubungan China dengan Sri Lanka “tidak ditargetkan pada pihak ketiga.”
Hubungan antara India dan China telah tegang sejak bentrokan bersenjata di perbatasan Himalaya mereka dua tahun lalu menewaskan sedikitnya 20 tentara India dan empat tentara China.
Baik China dan India telah mencoba untuk memperluas pengaruh mereka di Sri Lanka, yang menghadapi krisis ekonomi terburuk dalam sejarah kemerdekaannya, meskipun India telah memberikan lebih banyak bantuan tahun ini daripada negara lain mana pun.
(Resa/RT)