ISLAMTODAY ID-Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan Moskow dan Kiev harus menetapkan “batas aman demiliterisasi” di sekitar pembangkit listrik Zaporozhye.
Dia menekankan bahwa mempertaruhkan kerusakan pada pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporozhye Ukraina adalah “tidak dapat diterima”.
“Saya mendesak para pihak untuk menarik personel dan peralatan militer apa pun dari pabrik dan menahan diri dari pengerahan pasukan atau peralatan lebih lanjut ke lokasi,” ungkap pejabat senior itu, seperti dilansir dari RT, Kamis (11/8).
“Sebaliknya, kesepakatan mendesak diperlukan di tingkat teknis tentang batas demiliterisasi yang aman untuk memastikan keamanan daerah tersebut.”
Pabrik Zaporozhye, yang terletak di kota Energodar, Ukraina yang dikuasai Rusia, telah menjadi sasaran serangkaian serangan selama beberapa minggu terakhir.
Moskow menuduh Kiev melancarkan serangan artileri dan pesawat tak berawak ke fasilitas tersebut, dan menyebut gerakan ini sebagai “terorisme nuklir.”
Kiev telah mengeklaim bahwa Rusia adalah pihak yang menargetkan pabrik tersebut dalam dugaan plot untuk mendiskreditkan Ukraina.
Sementara itu, Rusia menggunakannya sebagai pangkalan militer, menempatkan pasukan dan senjata berat di sana, kata para pejabat Ukraina.
Pengawas nuklir PBB, Badan Energi Atom Internasional (IAEA), belum memiliki akses ke pabrik Zaporozhye sejak sebelum Rusia menyerang Ukraina pada akhir Februari.
Reaktor dan peralatan lainnya dioperasikan oleh staf Ukraina, meskipun berada di bawah kendali Rusia sejak minggu-minggu awal konflik.
Upaya mengatur inspeksi internasional di tempat untuk memverifikasi keselamatan dan keamanan situs sejauh ini sia-sia.
Moskow menyalahkan PBB atas keterlambatan itu dan mengatakan departemen organisasi tersebut, yang bertanggung jawab atas keamanan selama kunjungan resmi, melayani Kiev dengan membiarkannya melanjutkan “provokasi”.
Kementerian Luar Negeri Rusia mendesak Guterres untuk campur tangan.
Sekretaris jenderal kemudian meminta “para pihak untuk memberikan misi IAEA akses langsung, aman, dan tidak terbatas ke situs” dalam pernyataannya pada hari Kamis.
Guterres memperingatkan bahwa aksi militer di dekat pembangkit listrik tenaga nuklir mana pun dapat mengakibatkan bencana serius yang mempengaruhi wilayah yang luas.
Sentimen tersebut dimiliki oleh Rusia, yang pada hari Kamis mengulangi peringatannya tentang situasi tersebut.
“Tindakan rezim Kiev dapat menyebabkan bencana dalam skala yang akan mengerdilkan kecelakaan di pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl,” ungkap wakil juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Ivan Nechaev dalam jumpa pers.
Diplomat Rusia itu mengulangi seruan untuk inspeksi IAEA terhadap pabrik Zaporozhye, dengan mengatakan bahwa Rusia mendukung salah satunya.
(Resa/RT)